Skip to content

Commit

Permalink
menyusun materi pendukung dari YTTLJ
Browse files Browse the repository at this point in the history
  • Loading branch information
fxadilima committed Sep 8, 2023
1 parent 7ed0d21 commit da5eb83
Show file tree
Hide file tree
Showing 4 changed files with 163 additions and 12 deletions.
109 changes: 109 additions & 0 deletions src/pages/yttlj/bab1.md
Original file line number Diff line number Diff line change
@@ -0,0 +1,109 @@
---
layout: ../../layouts/Books.astro
title: Pedang Langit dan Golok Pembunuh Naga — Bab 1
author: FX. Adi Lima
description: Awal cerita Yitian Tulong Ji
---

# Bab 1

Pegunungan Wudang[^wudang-shan] terletak di wilayah barat laut propinsi Hubei. Nama propinsi itu sendiri bermakna
'Sebelah Utara Danau', di mana danau yang dimaksud adalah Danau Dongting. Pegunungan ini terbentang dari timur ke barat
di sepanjang tepian selatan Sungai Han.

[^wudang-shan]: Pegunungan Wudang, atau dalam bahasa mandarin Wu Dang Shan (武當山), adalah lokasi sebuah Perguruan yang beraliran Tao dengan nama yang sama — Wudang — didirikan oleh seorang Pendeta Tao yang bernama Zhang Sanfeng.

Wudang Shan adalah pusat dari komunitas penganut ajaran Taoisme, dan dianggap sebagai salah satu dari empat
pegunungan keramat bagi para penganut ajaran Tao. Dari waktu ke waktu ajaran ini dipandang sebagai kompetitor dari
ajaran agama Buddha yang dibawa masuk oleh para biksu dari India.

Dalam dunia persilatan, agama Buddha hampir selalu dikaitkan dengan Biara Shaolin, sedangkan ajaran Tao biasanya
dikaitkan dengan Perguruan Wudang yang didirikan oleh Zhang Sanfeng. Tetapi tidak banyak orang yang tahu bahwa
Zhang Sanfeng sendiri sebenarnya dibesarkan di dalam Biara Shaolin, di bawah asuhan Biksu Jueyuan yang bertanggung
jawab untuk menjaga perpustakaan. Saat itu Zhang Sanfeng dikenal sebagai Zhang Junbao, dan ia bukan seorang biksu.

Ketika Biksu Jueyuan dari Shaolin masih hidup, Zhang Sanfeng sempat dua kali bertemu muka dengan putri kedua
dari pasangan pendekar Guo Jing dan Huang Rong, yaitu Guo Xiang. Yang pertama adalah ketika ia masih berusia
sekitar 13 tahun, dan bersama dengan gurunya, Biksu Jueyuan, sedang mengejar Yin Kexi dan Xiaoxiang Zi yang
mereka anggap telah mencuri kitab pusaka dari perpustakaan Shaolin.

Saat itu Guo Xiang yang baru berusia menjelang 17 tahun sedang bersama-sama dengan Yang Guo dan Xiao Longnu
di Hua Shan, salah satu dari lima pegunungan terbesar dan sekaligus juga yang dipandang sebagai tempat keramat
selain Gunung Shaoshi dan Wudang. Mereka sedang menghadiri pertemuan pendekar besar yang juga dihadiri oleh
Huang Yaoshi, Yideng Dashi, Zhou Botong, Guo Jing dan Huang Rong bersama keluarga mereka lainnya.

Pada saat itu dua orang pendekar besar lainnya — Ouyang Feng dan Hong Qigong — telah lama meninggal. Mereka berdua
juga meninggal di puncak Hua Shan, dan dimakamkan oleh Yang Guo.

Di puncak itu ada sebuah kuil kecil yang di sebelahnya ada sebuah patung kuda, nama kuil itu adalah Kuil Nona Giok.
Di dalam kuil itu ada sebuha batu besar yang bagian tengahnya berlubang, di dalam lubang itu selalu ada air jernih.
Yang Guo sebelumnya pernah naik ke puncak itu, dan Hong Qigong pernah menceritakan kepadanya banyak hal menarik
tentang Hua Shan.

Di dalam kuil itu terdapat sebuah patung dari seorang wanita yang sangat cantik. Bagi Yang Guo dan Xiao Longnu,
wajah patung itu sangat mirip dengan pendiri perguruan mereka, Lin Chaoying, yang lukisannya terpampang di
dalam makam kuno, tempat tinggal Xiao Longnu.

Di situlah Guo Xiang[^sesat-kecil], Yang Guo dan Xiao Longnu memergoki Yin Kexi dan Xiaoxiang Zi sedang bersembunyi dari
kejaran Biksu Jueyuan dan Zhang Junbao. Mereka membocorkan persembunyian kedua orang itu, dan akhirnya Zhang Junbao
terlibat perkelahian dengan Yin Kexi dan Xiaoxiang Zi.

[Cerita tentang Guo Xiang dan Zhang Junbao](./intro#tahun-1262-guo-xiang-dan-zhang-junbao) adalah masa transisi
dari akhir era Dinasti Song Selatan dan Dinasti Yuan. Pada saat itu Kubilai Khan sedang terbelit oleh masalah
internal yang timbul akibat adik kandungnya menguasai Karakorum di Mongolia, dan terus-menerus menentangnya.
Hal ini membuat situasi di Xiang Yang yang dikawal ketat oleh para pendekar dunia persilatan pimpinan Guo Jing
menjadi relatif aman.

Setelah akhirnya mereka menggeledah Yin Kexi dan Xiaoxiang Zi, ternyata kitab yang dicari-cari itu tidak
diketemukan. Meskipun hasil itu sangat tidak memuaskan, tetapi Jueyuan membebaskan kedua orang itu. Mereka
pergi tanpa diganggu ditemani oleh seekor kera besar.

## Guo Xiang di Shaolin, 1262

Sekitar tiga tahun kemudian, Guo Xiang yang selalu dirundung kesedihan setelah ditinggalkan oleh Yang Guo dan Xiao Longnu,
mengunjungi Shaolin, dengan hanya ditemani seekor keledai tunggangannya dan pedang pendeknya.

Sebagai seorang gadis remaja, ia sudah dijuluki Si Sesat Kecil dari Timur[^sesat-kecil]. Julukan itu awalnya
diberikan oleh keluarganya sendiri. Guo Xiang mewarisi kecantikan dan kecerdasan Huang Rong, tetapi sekaligus
sifat keras kepala Guo Jing dan tabiat kakeknya dari pihak ibu, Huang Yaoshi, yang sudah terkenal 'Sesat'.

[^sesat-kecil]: Sesat Kecil dari Timur, atau Xiao Dong Xie (小東邪), adalah julukan Guo Xiang (郭襄), putri kedua dari Guo Jing dan Huang Rong. Sebenarnya ia dilahirkan di kota Xiang Yang, yang menjadi benteng pertahanan Dinasti Song Selatan, dan yang dimaksud 'Timur' itu adalah Pulau Bunga Persik milik kakeknya dari pihak ibu, karena itu istilah ini agak kurang tepat. Tetapi mengingat kakeknya berjuluk Dong Xie (東邪), maka semuanya menjadi masuk akal. Nama Xiang tersebut diambil dari nama kota Xiang Yang, kota kelahirannya.

Selama tiga tahun ini Guo Xiang mencari kabar tentang Yang Guo dan Xiao Longnu, tetapi ia tidak mendengar berita apa pun
juga. Tinggal di Xiang Yang hanya menambah kesedihannya, dan ia tidak bisa menceritakan isi hatinya kepada siapa pun,
termasuk ibunya senddiri.

Menjelang ulang tahunnya yang keenam belas, Guo Xiang mendengar cerita rakyat yang beredar di Xiang Yang dan sekitarnya
mengenai Pendekar Rajawali[^pendekar-rajawali]. Sejak itu ia terobsesi ingin bertemu langsung dengan pahlawan hebat ini.
Setelah akhirnya ia bertemu langsung dengan Pendekar Rajawali yang terkenal itu, ia langsung terlibat petualangan yang
berbahaya dan mendebarkan bersama-sama dengannya. Kerika itu Yang Guo memakai sebuah topeng untuk menutupi wajahnya
yang tampan, karena ia tidak ingin menarik perhatian orang, yang bisa menimbulkan berbagai masalah baru baginya.

Yang Guo sedang dalam penantian. Istrinya, Xiao Longnu, dibawa pergi ke Laut Selatan oleh seorang pendekar wanita
yang tak dikenalnya, dengan perjanjian akan bertemu kembali setelah enam belas tahun.

Ketika akhirnya Guo Xiang melihat wajah Yang Guo yang sesungguhnya, ia langsung jatuh hati. Tetapi cintanya yang
tumbuh di usia sangat muda itu belum disadarinya sendiri. Selain karena wajah Yang Guo yang tampan, Guo Xiang mengagumi
kesetiaan Yang Guo memegang teguh janji istrinya untuk bertemu setelah enam belas tahun.

[^pendekar-rajawali]: Pendekar Rajawali, atau Shen Diao Xia (神雕侠) adalah julukan Yang Guo.

Karena usianya yang sangat muda, Guo Xiang tidak memahami apa yang sedang terjadi dengan dirinya sendiri. Ia dengan
setulus hati berharap agar Yang Guo bisa segera bertemu dengan istrinya tercinta pada hari yang dijanjikan itu. Ia
kemudian mendengar cerita ibunya tentang 'Kakak Yang' ini. Huang Rong menyimpan kekuatiran tentang Yang Guo begitu
masa perjanjian enam belas tahun itu semakin mendekat, karena sebenarnya cerita tentang pendekar wanita dari Laut Selatan
itu hanya karangannya sendiri. Ia mengarang cerita itu untuk mencegah Yang Guo bunuh diri, karena menurut dugaannya
Xiao Longnu dengan sengaja meninggalkan perjanjian itu untuk membuat Yang Guo mau minum obat penawar racun yang memang
diperlukan untuk menyelamatkan jiwanya. Xiao Longnu sendiri juga keracunan, dan tidak ada penawarnya.

Begitu Guo Xiang mendengar cerita itu, ia segera meninggalkan Xiang Yang untuk mencari Yang Guo, dengan tujuan untuk
mencegah Yang Guo bunuh diri kalau pada hari yang dijanjikan ia tidak bertemu dengan istrinya.


<div class="w3-panel">
<div class="w3-bar w3-white">
<a href="./intro" class="w3-btn w3-round-large w3-white w3-hover-black w3-bar-item w3-left">&#8592; Previous</a>
<a href="../bab1" class="w3-btn w3-round-large w3-white w3-hover-black w3-bar-item w3-right">Next &#8594;</a>
</div>
</div>

25 changes: 25 additions & 0 deletions src/pages/yttlj/bab14.md
Original file line number Diff line number Diff line change
@@ -0,0 +1,25 @@
---
layout: ../../layouts/Books.astro
title: Pedang Langit dan Golok Pembunuh Naga — Bab 14
author: FX. Adi Lima
description: Perjalanan Zhang Wuji dan Yang Buhui
---

# Bab 14

## Bencana Kelaparan

Saat itu sekitar tahun 1351, akibat meluapnya Sungai Kuning yang terjadi di tahun 1344, para penduduk di sekitar
ibukota, Khanbaliq, dilanda bencana kelaparan dan kemiskinan yang sangat parah dan berkepanjangan.

Pemerintah mengambil tindakan untuk mengeruk Sungai Kuning guna mencegah bencana yang sama terjadi lagi, tetapi
tindakan itu menimbulkan berbagai efek samping yang tak terduga dan sulit diatasi karena membutuhkan tenaga
kerja yang sangat besar, di samping biaya yang tidak ringan.

Karena kelaparan dan kemiskinan, tingkat kriminalitas di sekitar ibukota meningkat menjadi tak terkendali. Banyak
orang mulai membunuh sesamanya untuk dijadikan santapan.

Zhang Wuji dan Yang Buhui sedang dalam perjalanan ke wilayah Barat untuk mencari Yang Xiao.

**[Lanjutkan bagian ini dari Bab 14 dari PDF]**

38 changes: 26 additions & 12 deletions src/pages/yttlj/ending.md
Original file line number Diff line number Diff line change
Expand Up @@ -8,6 +8,7 @@ description: Menuju kemenangan besar, sebuah titik awal dan titik akhir.
<div class="w3-panel w3-card-4">
<div class="w3-bar w3-white">
<a href="./intro" class="w3-btn w3-white w3-hover-black w3-bar-item w3-left">&#8592; Previous</a>
<a href="./bab1" class="w3-btn w3-white w3-hover-black w3-bar-item w3-left">Yitian Tulong Ji Bab 1</a>
<a href="../bab1" class="w3-btn w3-white w3-hover-black w3-bar-item w3-right">Next &#8594;</a>
</div>
</div>
Expand All @@ -30,6 +31,15 @@ Hanya dalam beberapa bulan, mereka berhasil menaklukkan wilayah Qizhou (蘄州),
komando militer Pemberontak Hong Jin. Akhirnya Xu Shouhui mendeklarasikan Kekaisaran yang bernama Tianwan (天完). Awalnya ia
menggunakan nama Song (宋) untuk negara yang didirikannya. Xu Shouhui menjadi kaisar pertama dengan nama era Zhiping (治平).

Kira-kira di tahun inilah
[Zhang Wuji dan Yang Buhui](./bab14#bencana-kelaparan "Perjalanan Zhang Wuji dan Yang Buhui ke Guangming Ding mencari Yang Xiao.")
Zhang Wuji yang saat itu baru sekitar 13 tahun mengantarkan Yang Buhui yang baru ditinggal mati ibunya ke Guangming Ding
untuk mencari Yang Xiao.

Tercatat dalam sejarah, Chen Youliang bergabung dengan Jendral Ni Wenjun, yang bernaung di bawah komando Xu Shouhui.

## Teror Bandit di Shenqiu, Henan

Di tahun yang sama para penduduk Shenqiu, propinsi Henan, diteror oleh kelompok bandit lokal yang juga mengancam beberapa
wilayah tetangga. Seorang penduduk setempat yang bernama Chaghan Temur, berhasil meredam teror tersebut dengan menggalang
para petugas keamanan dan militer lokal di Shenqiu. Ia adalah seorang sipil yang lulus dari ujian negara tingkat propinsi
Expand All @@ -43,18 +53,16 @@ Urusan Pajak, di wilayahnya. Saat itu berhasil merekrut lebih dari sepuluh ribu

[^ruyang]: Ruyang Wang (汝陽王 atau 汝阳王) adalah gelar kebangsawanan yang diberikan kepada ayah Zhao Min. Karakter Wang (王) sebenarnya memang berarti 'raja', tetapi berbeda dengan 'Kaisar'. Raja di sini kurang lebih adalah setingkat Gubernur atau Kepala Daerah. Ruyang adalah nama sebuah wilayah di propinsi Henan, wilayah ini berada di bawah kekuasaan Luoyang.

Teror para bandit di Shenqiu itu sebenarnya adalah sebuah gejala awal merosotnya Dinasti Yuan. Orang banyak menyalahkan
sebuah proyek untuk membangun bendungan dan mengeruk sungai untuk mengatasi banjir besar yang terjadi pada tahun 1344
Teror para bandit di Shenqiu itu sebenarnya adalah awal merosotnya Dinasti Yuan. Orang banyak menyalahkan sebuah proyek
untuk membangun bendungan dan mengeruk sungai untuk mengatasi banjir besar yang terjadi pada tahun 1344
akibat meluapnya Sungai Kuning, yang menyebabkan krisis berkepanjangan di Khanbaliq[^khanbaliq].

Pada tahun 1355, Chaghan berarak ke Utara. Setelah melalui serangkaian peperangan ia berhasil meredam kekacauan di Hebei.
Majelis Kekaisaran menganugerahkan posisi sipil kepadanya. Pada tahun 1356 ia menjabat Bingbu Shangsu, atau Menteri
Urusan Perang. Di antara suku Han ia lebih dikenal sebagai Pangeran Ruyang[^ruyang] atau Raja Ruyang, karena saat itu
keluarganya menempati rumah dinas di wilayah Ruyang, Henan.

[^khanbaliq]: Khanbaliq adalah nama ibukota Dadou, atau Beijing di dunia modern, dalam bahasa Mongolia. Artinya adalah 'Kota Para Khan'.

Tercatat dalam sejarah, Chen Youliang bergabung dengan Jendral Ni Wenjun, yang bernaung di bawah komando Xu Shouhui.
[^khanbaliq]: Khanbaliq adalah nama ibukota Dinasti Yuan, Dadou, atau Beijing di dunia modern, dalam bahasa Mongolia. Artinya adalah 'Kota Para Khan'.

Chaghan hampir selalu berada di medan tempur dan jarang hadir di istana, tetapi kiprahnya menarik perhatian Kaisar Toghon
Temur dan Qi Huanghou[^empress-ki]. Setiap kali Chaghan pulang dari garis depan, ia selalu diundang secara khusus ke
Expand All @@ -64,7 +72,7 @@ selalu mengundang beberapa menteri lain beserta keluarga mereka. Hanya dengan se
bersama Chaghan akan memasuki sebuah ruangan jika ada suatu hal penting untuk dibicarakan. Dengan demikian Zhao Min
dan Wang Baobao sama sekali tidak asing dengan lingkungan dalam istana.

[^empress-ki]: Nama ini bahasa mandarin seharusnya diromanisasi menjadi Qi Huanghou (奇皇后), tapi banyak artikel menggunakan Gi Huanghou untuk nama yang sama. Dalam Hangul adalah 기황후, Hanja 奇皇后. Nama aslinya adalah Ki Seung Nyang. Ia dilahirkan di Kerajaan Goryeo dan adalah keturunan bangsawan setempat, yang sempat menjadi tawanan perang Dinasti Yuan. Ia kemudian bekerja sebagai pelayan yang bertugas menyajikan teh di istana Dinasti Yuan, dan bertemu dengan Toghon Temur.
[^empress-ki]: Nama ini adalah bahasa mandarin yang seharusnya diromanisasi menjadi Qi Huanghou (奇皇后), tetapi banyak artikel menggunakan Gi Huanghou untuk nama yang sama. Dalam Hangul adalah 기황후, Hanja 奇皇后. Nama aslinya adalah Ki Seung Nyang. Ia dilahirkan di Kerajaan Goryeo dan adalah keturunan bangsawan setempat, yang sempat menjadi tawanan perang Dinasti Yuan. Ia kemudian bekerja sebagai pelayan yang bertugas menyajikan teh di istana Dinasti Yuan, dan bertemu dengan Toghon Temur.

Putra Mahkota pilihan Kaisar Toghon Temur adalah Pangeran Ayushiridara, yang dilahirkan oleh Selir Qi sebelum ia
diangkat menjadi permaisuri. Koke Temur, atau Wang Baobao, lebih tua beberapa tahun dibandingkan Sang Pangeran, dan
Expand All @@ -73,7 +81,7 @@ ia sangat suka berlatih seni bela diri. Wang Baobao menemaninya berlatih. Tentu
mengalah demi mengambil hati pangeran.

Suatu hari Zhao Min remaja yang baru menginjak usia 13 tahun, dan sudah mendapat gemblengan dasar-dasar kungfu dari
Fan Yao sejak usia 9 tahun, menonton kakaknya berlatih dengan pangeran muda itu. Ketika melihat kakaknya jatuh
Fan Yao sejak usia 9 tahun, menonton kakaknya berlatih gulat dengan pangeran muda itu. Ketika melihat kakaknya jatuh
terjungkal, ia dengan gesit bersalto beberapa kali mendekati mereka, lalu melompat secepat kilat dengan tinjunya
terarah langsung ke hidung Ayushiridara yang jauh lebih tinggi ketimbang dirinya. Pangeran itu terkesiap dan tidak
mampu mengelak. Pukulan itu mengenai hidung Sang Pangeran dengan telak sampai berdarah, dan ia jatuh terjengkang,
Expand Down Expand Up @@ -201,13 +209,19 @@ dengan Xie Xun[^xie-xun], simbol tersebut sangat jelas.

[^xie-xun]: Xie Xun (謝遜) adalah salah seorang 'Raja' di Ming Jiao yang berjuluk 'Raja Singa Berambut Emas', atau Jin Mao Shi Wang (tradisional: 金毛獅王, disederhanakan: 金毛狮王). Ia adalah ayah angkat Zhang Wuji dan sekaligus kakak angkat kedua orang tuanya, Zhang Cuishan dan Yin Soso.

Menjelang acara itu terselenggara, sudah jatuh beberapa korban. Di antaranya adalah dari pihak Kunlun Pai, suami-istri
pemilik rumah tempat Zhang Wuji dan Zhao Min sempat menginap, dan beberapa pihak lain.
Sebelum acara itu sendiri terselenggara, sudah jatuh beberapa korban. Di antaranya adalah dari pihak Kunlun Pai,
suami-istri pemilik rumah tempat Zhang Wuji dan Zhao Min sempat menginap, dan beberapa pihak lain.

Ketika acara 'Membunuh Singa' itu sendiri akhirnya berlangsung, orang dikejutkan dengan berbagai perubahan yang
terjadi di kubu Emei Pai yang dipimpin oleh Zhou Zhiruo. Mereka berubah menjadi kejam, licik, dan tidak segan-segan
menggunakan cara-cara tidak lazim untuk memperoleh kemenangan atau membungkam orang.

Berikutnya semua orang lebih kaget lagi ketika melihat Song Qingshu, putra tunggal murid tertua Wudang, Song Yuanqiao,
sekarang telah menjadi murid Emei, dan sekaligus suami Zhou Zhiruo yang saat itu menjadi ketua Emei. Sebelumnya
mereka telah mendengar bahwa Ketua Emei Pai, Zhou Zhiruo mellangsungkan pernikahan dengan Ketua Ming Jiao, Zhang Wuji.
Sayangnya pernikahan itu telah diganggu oleh kedatangan Shaomin Junzhu yang akhirnya mengajak Zhang Wuji meninggalkan
tempat itu, meninggalkan teka-teki bagi semua orang yang menghadiri upacara pernikahan mereka.

Di akhir acara, ketika akhirnya misteri-misteri terbongkar setelah Zhou Zhiruo ditaklukkan oleh Wanita Berbaju Kuning,
dan Xie Xun akhirnya membutakan kedua mata Cheng Kun, mereka kembali dikejutkan oleh berita bahwa mereka telah
dikepung oleh sepuluh ribu prajurit yang dipimpin langsung oleh Jendral Chaghan Temur di kaki gunung.
Expand All @@ -221,15 +235,15 @@ Pada saat itu semua pendekar yang hadir bersorak, Ming Jiao makin kuat, Zhang Wu
Tetapi di luar dugaan, ia akhirnya menyerahkan kitab warisan Jendral Yue Fei tersebut kepada Xu Da untuk digunakan
dalam peperangan.

"Sebetulnya semuanya ini bukan karena kehebatan seorang Zhang Wuji," katanya dengan rendah hati. "Aku sama sekali
"Sebetulnya semuanya ini bukan karena kehebatan seorang Zhang Wuji," kata Zhang Wuji merendah. "Aku sama sekali
bukan ahli perang, bahkan sama sekali tidak memahami strategi militer. Tetapi Jendral Besar Yue Fei telah mewariskan
tulisan tangannya sendiri, seperti yang tertulis dalam salinan ini. Selama ini semuanya tersimpan di dalam Tulong Dao,
yang baru bisa kita ketahui setelah kita juga mendapatkan Yitian Jian. Itu pun kalau kita tahu rahasia di balik
kedua senjata pusaka itu."

Sekitar waktu yang bersamaan dengan kembalinya Zhang Wuji, Zhao Min, Zhou Zhiruo dan Xie Xun dari Pulau Ular,
Qi Huanghou mulai melakukan kampanye untuk mendukung penobatan putranya menjadi kaisar menggantikan Toghon.
Tetapi Toghon tidak mau mengundurkan diri, dan ia mencium aksi ini. Keretakan mulai terjadi, Toghon agak
Qi Huanghou[^empress-ki] mulai melakukan kampanye untuk mendukung penobatan putranya menjadi kaisar menggantikan Toghon.
Tetapi Toghon mencium aksi ini, dan ia tidak mau mengundurkan diri. Keretakan mulai terjadi, Toghon agak
menjauh dari Qi Huanghou.

Konflik ini makin lama makin tajam, dan juga melebar ke kawasan lain, memecahkan Majelis Tinggi Kekaisaran
Expand Down
3 changes: 3 additions & 0 deletions src/pages/yttlj/intro.md
Original file line number Diff line number Diff line change
Expand Up @@ -211,6 +211,8 @@ mereka juga mengeksekusi mertua Li Tan, Wang Wentong, yang telah diangkat menjad
Sekretariat Pusat[^zhongshu-sheng] di awal kekuasaan Kubilai, dan telah menjadi pejabat yang paling dipercaya oleh
Kubilai dari kalangan suku Han. Insiden ini menimbulkan ketidakpercayaan di pihak Kubilai terhadap suku Han.

[^zhongshu-sheng]: Zhong Shu Sheng (中書省), disebut juga sebagai Sekretariat Pusat atau Sekretariat Istana, adalah posisi di dalam struktur pemerintahan Tiongkok kuno peninggalan Dinasti Cao Wei (220-266 M). Pemerintahan yang dibentuk oleh Kubilai Khan tetap mempertahankan posisi ini.

Konon, setelah ia menjadi kaisar, Kubilai melarang keras penganugerahan gelar bagi para pemimpin perang dari kalangan
suku Han.

Expand Down Expand Up @@ -847,3 +849,4 @@ Tolui, ia mau tidak mau teringat akan Huazheng.

Kubilai Khan sangat menghormati Guo Jing, ketika mereka bertemu di markasnya lebih dari lima belas tahun yang lalu,
ia memanggil Guo Jing 'Paman Guo'.

0 comments on commit da5eb83

Please sign in to comment.