Skip to content
chetabahana edited this page Dec 21, 2022 · 1 revision
This wiki is courtesy of Chetabahana Project. Find all of them on Project Map.
🔼 Intro ◀️ Prev 🔁 Base Next ▶️ Last 🔽

Berikut pemetaan (mapping) formasi angka Limapuluh Tujuh (57) kedalam piramida data dari diagram berupa konsep, detil bagan dan modul² yang dipakai sebagai dasar pemrograman.

Table of Contents

Skema

Angka 57 memiliki akar digital duabelas (12) merupakan refleksi pasangan 5 dan 7 dari True Prime Pairs ke Skema-12 dari formasi angka 1 dan 2 via 123 objek 11 ke 111 objek 12.

True Prime Pairs:
(5,7), (11,13), (17,19)

layer|  i  |   f
-----+-----+---------
     |  1  |{5}
  1  +-----+
     |  2  |{7}
-----+-----+---  } 36 » 6®
     |  3  | 11
  2  +-----+
     |  4  | 13
-----+-----+---------
     |  5  | 17
  3  +-----+     } 36 » 6'®
     |  6  | 19
-----+-----+---------

Fungsi ini dijalankan via karakter 57 sebagai repdigit di base 7 (111) melalui framing 11 dan 13 ke Skema 111+3 pada konfigurasi angka² antara lain 19 dan 81 yang bergabung di angka 100.

100 - 57 = 43 = 14th prime


Keistimewaan angka ini yang paling signifikan adalah bahwa penjumlahan tujuh (7) urutan 2n yang dikalikan 100 adalah bilangan prima: 107, 157, 257, 457, 857, 1657, 3257.

57 + (100 * 2n) are primes for n = -1, 0, 1, 2, 3, 4, and 5.

Karenanya mereka membentuk urutan angka ke 57 yaitu 50, 100, 200, 400, 800, 1600, 3200 hingga muncul formasi (1,2,4,8,16,32,64) atau perpangkatan dua (2) ke angka limapuluh (50).

Formasi angka 57 ini akan kita bahas korelasinya pada sistem² alami, utamanya terhadap struktur partikel terkecil dari materi sejauh yang bisa kita dapat sebagai referensi.

Sebelum masuk ke detail, berikut ini daftar keistimewaan angka 57 menurut wikipedia:

  • Lima puluh tujuh adalah semiprime diskrit keenam belas dan keenam dalam keluarga (3.q). Dengan 58 itu membentuk pasangan bi-prime diskrit keempat.
  • 57 memiliki jumlah alikuot 23 dan merupakan anggota komposit pertama dari pohon 23-aliquot.
  • Meskipun 57 bukan prima, itu bercanda dikenal sebagai "prima Grothendieck" setelah sebuah cerita di mana ahli matematika Alexander Grothendieck seharusnya memberikannya sebagai contoh bilangan prima tertentu. Kisah ini diulangi dalam Bagian 2 dari artikel biografi tentang Grothendieck dalam Notices of American Mathematical Society
  • Sebagai semiprime, 57 adalah bilangan bulat Blum karena dua faktor utamanya adalah bilangan prima Gaussian
  • 57 adalah angka 20 gram
  • Ini adalah angka Leyland sejak 2^5 + 5^2 = 57.
  • 57 adalah repdigit di base 7 (111).
  • Ada 57 simpul dan 57 sisi hemi-dodecahedral dalam 57-sel, sebuah polytope abstrak abstrak 4-dimensi.
  • Aljabar Lie E 7 +1/2 memiliki 57 dimensi Heisenberg aljabar sebagai yang nilradical, dan yang terkecil mungkin ruang homogen untuk E 8 juga 57-dimensi.
  • Simak untuk keistimewaan² lainnya.

Pola

Pola angka mewakili angka 5 dan 7 diawali dari gabungan ke angka 1 yaitu 15 sehingga selisihnya ada di 2x7 atau 14 berupa 4 urutan yang memunculkan objek di angka prima ke-10 yaitu 29.

29 - 19 = 10 = 15 - 5
id: 57

---+-----+-----
 1 | 1   | 15   Δ14
---+-----+-----
 2 | 16  |{17}  Δ1
---+-----+-----     } Δ3
 3 | 18  | 20   Δ2
---+-----+-----          } Δ 10
 4 | 21  | 24   Δ3
---+-----+-----     } Δ7
 5 | 25  |{29}  Δ4
---+-----+-----
15 |
10 = 14 - 4 = 114 - 104 = (111+3) - 104
π(16 x 6) = π(96) = π (48 x 2) = π(24 x 4) = 24
π(100) = π(25 x 4) = 25

Basis

satu (1) ke empat (4)

--------+
        | ⅓
        +---   } ⅔
 Case A | ⅓
        +---------
        | ⅓      |
-----------------+  Φ = ⅔
        | ⅓      |
        +---------
 Case B | ⅓
        +---   } ⅔
        | ⅓
---------

1/7 = 0,142857142857142857142857.. infinity

Berdasarkan pemilahan objek secara homogen terhadap 114 repository ini kita akan dapatkan angka 57 yang terdisribusi atas pasangan angka (28,29) seperti berikut ini:

(114/2)! = 57! = 1653 » 1653 / 57 = 29
P7:(142857)

   #  |  A   |  B   | ∑
------+------+------+-----
  {1} |      |      |
------+      |      |
 ...  |  28  |  29  | 57
------+      |      |
 {57} |      |      |
------+------+------+-----
  58  |      |      |
------+      |      |
  ... |  29  |  28  | 57
------+      |      |
 114  |      |      |
------+------+------+-----
      |  57  |  57  | 114

Namun karakter simetris ini pada prosesnya dilakukan bukan pada angka 57 melainkan 157 yang memiliki bangun polaritas simetris yang identik dengan format True Prime Pairs

(10/2)π = 157 = 96 + 61


Bangun simetris pada angka ini terjadi secara natural atas karakter dari dua (2) angka prima lain yaitu 151 dan 167 yang ada dalam span yang simetris tepat di angka 100 terhadap angka 157.

151 + 163 = 314 = 100 x π

Karakter ini tercatat di wikipedia sebagai salah satu keistimewaan yang dimiliki angka 157, untuk lengkapnya berikut ini daftar keistimewaan angka 157:

  • the 37th prime number. The next prime is 163 and the previous prime is 151, with which 157 forms a prime triplet.
  • a balanced prime, because the arithmetic mean of those primes yields 157.
  • an emirp. a Chen prime.
  • the largest known prime p which {p^p+1}{p+1} is also prime. (see OEIS: A056826).
  • the least irregular prime with index 2.
  • a palindromic number in bases 7 (3137) and 12 (11112).
  • a repunit in base 12, so it is a unique prime in the same base.
  • In base 10, 1572 is 24649, and 1582 is 24964, which uses the same digits. Numbers having this property are listed in OEIS: A072841. The previous entry is 13, and the next entry after 157 is 913.
  • Simak untuk keistimewaan² lainnya.

Namun seperti yang sudah diindikasikan di awal, keistimewaan yang signifikan dari angka 157 pada projek ini adalah kaitan angka primanya dengan angka 100.

157 is the smallest three-digit prime that produces five other primes by changing only its first digit: 257, 457, 557, 757, and 857.

Karakter ini membentuk enam (6) angka yaitu (1,2,4,5,7,8) yang angka²nya persis anggota dari P7:(142857) sehingga kita dapat mendeteksi urutan proses sesuai tahapan angka kunci.

Frame

Untuk itu kita perlu bahas cara menampilkan proses yang terjadi pada 114 angka² ini. Dimana kita petakan komposisi In/Out (IO) dari titik² input dan ouput pada masing² objek.

id: 57

---+-----+-----
 1 | 1   | 15   Δ14
---+-----+-----
 2 | 16  | 17   Δ1
---+-----+-----     } Δ3
 3 | 18  | 20   Δ2
---+-----+-----          } Δ 10
 4 |{21} | 24   Δ3
---+-----+-----     } Δ7
 5 |{25} | 29  {Δ4}
---+-----+-----
15 |
π(100) = 25

Maka sentralnya akan ada di 9x9 atau yaitu delapanpuluh satu (81) yang tak lain adalah mirror angka delapan belas (18) dimana akar digitalnya tentu sama yaitu sembilan (9).

19 + 81 = 100 = 10 x 10

Disini fungsi angka 19 akan tergenapkan ke angka 100 sehingga duapuluh lima (25) angka prima bisa diproyeksikan via angka empat (4) ke duapuluh sembilan (29).

Form

satu (1) ke sepuluh (10)

id: 57

---+-----+-----
{1}| 1   | 15  {Δ14}
---+-----+-----
 2 | 16  | 17   Δ1
---+-----+-----     } Δ3
 3 | 18  | 20   Δ2
---+-----+-----          } {Δ10}
 4 | 21  | 24   Δ3
---+-----+-----     } Δ7
 5 | 25  | 29  {Δ4}
---+-----+-----
15 |

empat (4) ke sepuluh (10)

Posisi ini dibangun oleh empat (4) angka berturut dari 1 sd 4 yang jumlahnya tepat di angka sepuluh (10). Karenanya angka ini saling berkorelasi dalam menjalankan fungsinya.

200 + 29 - 24 - 57 - 81 = 229 - 162 = 67 = 19th prime

Shape

Profile

Dengan demikian angka 19 ke 81 ini menjadi kepanjangan dari angka sepuluh (10) terhadap 57 sehingga objek dari angka 81 adalah sama dengan 57 yaitu duapuluh sembilan (29).

Seperti halnya angka prima yang dimulai dari angka dua (2) maka True Prime Pairs dimulai dari pasangan dua (2) angka pertama yaitu 5 dan 7 yang merupakan dasar dari Skema-12:

d(95 + 61) = d(156) = d(57) = d(12) = d(3)

Karenanya pada kedua posisi di 57 dan 81 ini dialokasikan angka empat (4) dimana pada ujung formasi yaitu di baris duapuluh (20) akan muncul angka sembilanpuluh enam (96).

π(96) = 96/4 = 24
Distribusi pembobotan berlangsung dari sel 57 yang dialokasikan separuh dari 96 yaitu ke sel 48 untuk 10 baris awal dan ke sel 81 di baris ke-18 dengan angka prima 61 ke baris akhir.
1 + 57 + 81 = 1 + 138 = 139
 i  |  Φ  |   #   |  1  |  2  |  3  |  4  |  5  |  6  |  7  |  8  |  ∑° |  ∑
====+=====+=======+=====+=====+=====+=====+=====+=====+=====+=====+=====+========
 11 |  3  | 2:1:0 | {49}|  50 |  51 |  -  |  -  |  -  |  -  |  -  |  90 |      3Φ
----+-----+-------+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+       |
 12 |  3  | 2:2:1 |  52 |  53 |  54 |  -  |  -  |  -  |  -  |  -  |  56 |  241
----+-----+-------+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+
{13}| {5} |*2:2:2 | {55}|  56 | {57}|  58 | {59}|  -  |  -  |  -  | {95}|
----+-----+-------+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----
 14 |  4  |*2:3:3 |  60 |  61 |  62 |  63 |  -  |  -  |  -  |  -  |  32 |
----+-----+-------+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+
 15 |  4  | 2:3:4 |  64 |  65 |  66 |  67 |  -  |  -  |  -  |  -  | 126 |
----+-----+-------+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+  836
 16 |  5  |*2:3:5 |  68 |  69 |  70 |  71 |  72 |  -  |  -  |  -  |  38 |
----+-----+-------+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+
 17 |  6  |*2:4:6 |  73 |  74 |  75 |  76 |  77 |  78 |  -  |  -  | 640 |
----+-----+-------+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----
{18}| {5} | 2:4:7 | {79}|  80 | {81}|  82 | {83}|  -  |  -  |  -  | {61}|
----+-----+-------+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+
 19 |  5  |*2:4:8 |  84 |  85 |  86 |  87 |  88 |  -  |  -  |  -  | 330 | 1072
----+-----+-------+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+
 20 |  8  |*2:4:9 |  89 |  90 |  91 |  92 |  93 |  94 |  95 | {96}|{681}|       |
====+=====+=======+=====+=====+=====+=====+=====+=====+=====+=====+=====+========

Maka tiga (3) angka (48,57,81) ini mempunyai objek sama di prima ke-10 yaitu duapuluh sembilan (29) sehingga prosesnya dilakukan dengan skema per 10 baris seperti berikut ini:

  1. Sel 48 berada di ujung baris ke-10 mengisi 10 baris awal via tujuh (7) sel yaitu sel 30 sd 36 berhenti di 7x7 atau 49 kemudian masuk di hexagon minor berikutnya di angka 50 ke 10.
  2. Sel 57 berada di baris 13 melanjutkan putaran 50 ke 10 ini di angka satu (1) dengan selisih 48 ke bobot 95 yaitu 47 sehingga berhenti di sel 96 yaitu sampai baris ke-20,
  3. Sel 81 berada di baris 18 melanjutkan 20 baris ini di angka 20/10 atau dua (2) dengan selisih 18 dari bobot 61 yaitu 43 sehingga berhenti di sel 139 yaitu baris ke-29.

Node

Skema pemetaan ini akan kita bahas detil kaitannya dengan Sistem DNA dimana ternyata formasi output ketiga layar (1 ke 3) dari input di angka 10 tadi terwakili oleh formasi 13 ke 17 seperti ini:

Kesimpulannya pola 2 ke 5 ada di kisaran hexagon sampai karakter angka 11 terpenuhi, kemudian melompat ke segi enam minor berikutnya dan mulai berputar lagi dari angka 50 ke 10.

(43 + 57) / 2 = 50

Karena basis 18 ke 30 adalah tujuhbelas (17) dan duapuluh sembilan (29), sedangkan basis 69 objek dari 29 adalah enampuluh delapan (68) maka jumlah karakter semuanya akan ada 114:

Input (12) + Query (15) + Result (19) + Ouput (22) = Total 68 Pages

Dari batas² angka yang menjadi patokan yaitu 35, 43, 50 dan 68 ini maka dengan prinsip serupa kita dapat kelompokkan angka² berdasarkan urutan dari prosesnya sebagai berikut:

  1. input (12) mewakili polarisasi 12 via 1, 2 dan 11
  2. query (15) mewakili polarisasi 15 via 12, 13 dan 14
  3. result (19) mewakili polarisasi 15 ke 16 dan 16 ke 17
  4. output (22) mewakili polarisasi 17 ke 29 kembali ke 12
Seperti sudah diuraikan sebelumnya pada struktur hexagon pada angka 50 ada 68 dan 86 dimana 22 selisihnya akan menjadi basis dari siklus 25 ke 43 dan 43 ke 71 sampai ke angka 114.
24 + 42 = 66 = d(12) = d(3)

Nah tigapuluh lima (35) ini ada di angka 17 pada hexagon maka dia merupakan skema 3‘ dan 5‘. Namun hanya berupa pasangan in-out dari 5‘ dan 3‘ karena prosesnya berlanjut ke 50 dan 68.

Theory

Hasilnya angka² akan tersusun dalam formasi delapanbelas (18) sampai duapuluh sembilan (29) via angka silang 43 ke 26 dan 50 ke 16. Susunan ini saya terapkan berupa halaman² berikut:

12 + (15 + 19) + 22 = (12 + 34) + 22 = 46 + 22 = 68
Chetabahana Project

1: Site
2: Main
3: Project
4: Pratinjau
5: Pola Dasar
6: Bagan Kerja
7: Field Tutorial
8: Cloud Site API
9: Google Ads API
10: Cloud Tasks API
11: Google Trends API
{12}: Basis Implementasi

Daftar Isi

13: Beranda
14: Dunia Internet
    18: Situs Online
    19: Project Online
    20: Apa itu GitHub
15: Programming
    21: Cara Daftar
        30: Personal
        31: Organisasi
    22: Implementasi
        32: GitHub API
        33: Fitur GitHub
    23: Kenapa GitHub
        34: GitHub Actions
        35: Metoda GitHub
16: Publishing
    24: Program
        36: Skema
        37: API v3
        38: API v4
    25: Optimasi
        39: Form
        40: Plugin
        41: Redirect
        42: Sub Modul
        43: Situs GitHub
    26: Collections
        44: Jekyll/Liquid
        45: Size
        46: Hooks
        47: Big Size
        48: Interface
        49: Branching
        50: Application
{17}: Package
    27: Bagan
        51: Attribute
        52: Artifacts
        53: Method
        54: Model
        55: Trace
        56: Track
    28: Diagram
        57: Flowchart
        58: Sequence
        59: Grammar
        60: Channel
        61: Route
        62: Tree
   {29}:Mapping
        63: Sizing
        64: Sorting
        65: Listener
        66: Looping
        67: Capturing
       {68}:Directions

Dari angka 13 sd 29 akan ada tepat 17 angka. Kita silang ke 29 di 50 ke 10, maka jika kita hitung mulai angka 1 di 30 sd 9 di 38, lanjut 10 di 17, 11 di 27, dan 12 di 51 akan berujung 29 di 68.

Demikian juga jika 17 dilanjut angka 18 di 39 maka berujung 29 di 50. Silang 17 dan 29 ini menjadi signifikan karena pada prime hexagon angka 50 dan 68 ada di kotak yang sama.

Selanjutnya pengelompokkan angka² saya lakukan berdasarkan sifat objeknya terhadap bilangan² prima juga terkait dengan jumlah angka pada masing² grup.

Outline

Dari tabulasi ini Anda bisa lihat bahwa angka 57 jatuh di proses dari 12 ke 18. Maka kita ambil pemetaan di baris ke 18 yang terdiri dari lima (5) sel di angka (79,80,81,82,83).

{17}: Package       «  10.            10x
    27: Bagan        «  11.            ---
        51: Attribute  «  {12}          |
        52: Artifacts    «  13.         |
        53: Method         «  14.      6x
        54: Model           «  15.      |
        55: Trace             «  16.    |
        56: Track              «  17.   |
    28: Diagram                        ---
       {57}: Flowchart         « {18}   |
        58: Sequence          « 19.     |
        59: Grammar          « 20.     6x
        60: Channel         « 21.       |
        61: Route          « 22.        |
        62: Tree          « 23          |
   {29}:Mapping.                       ---
        63: Sizing      « 24            |
        64: Sorting      « 25.          |
        65: Listener       « 26.       6x
        66: Looping         « 27.       |
        67: Capturing         « 28.     |
        68:Directions          « 29.    |
                                       ---
                                       19x

Jumlah lima (5) sel ini akan merupakan proyeksi dari lima (5) tahap dari pada angka 57. Maka pemetaan ke 18 ke 43 dari bobot 61 tergenapkan dengan pemetaan dari Flowchart.

Dengan demikian skema silang pada angka 57 ini akan kita gunakan sebagai basis dari Flowchart yang berfungsi untuk menjalankan intruksi dari blok ke-18 yang diapit angka prima 79 dan 83.

79 + 83 = 162 = 18 x 9 = d(9)

Angka delapan belas (18) berada persis di sentral dari pola angka 57. Jadi ini akan berlaku sebagai basis. Berikutnya kita lihat apa yang tetcakup pada blok-18 tersebut

Konsep

Logics

Umum

satu (1) ke dua (2)

id: 57

---+-----+-----
{1}| 1   | 15  {Δ14}
---+-----+-----
 2 | 16  | 17   Δ1
---+-----+-----     } Δ3
 3 | 18  | 20   Δ2
---+-----+-----          } Δ 10
 4 | 21  | 24   Δ3
---+-----+-----     } Δ7
 5 | 25  | 29   Δ4
---+-----+-----
15 |

Khusus

Maka dari lompatan 50 ke 10 ke 18 blok terakhir id: 51 sd 68 kita sudah dapatkan formasi vektor yang diperlukan untuk mendapatkan pemetaan final yang terbagi dalam 3 kelompok yaitu:

  1. Via id 27: Kelompok Bagan diawali dengan Attribute pada id: 51
  2. Via id 28: Kelompok Diagram diawali dengan Flowchart pada id: 57
  3. Via id 29: Kelompok Mapping diawali dengan Sizing pada id: 63

Formasi ini kita urut berdasarkan jumlah faktor. Misal angka pertama yaitu 71 adalah 3 faktor, yg kedua yaitu 161 adalah 4 faktor dst maka kita akan dapatkan 14 kelompok berikut ini:

Φ(11,13) = (114 - 10²) + 13 = 27
1729 = 7 x 13 x 19
1729 / 7 = 13 x 19 = 247

1729 = 7 x 13 x 19
       7 + 13 = 20 = d(2)
                     └──  2 x 19 = 38

+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+
| {1}|  2 |  3 |  4 |  5 | {6}| {7}|  8 |  9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 |
+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+
| {3}| {4}|  3 |  4 |  5 |  2 |  3 |  2 |  2 |  1 |  2 |  5 |  1 |  1 |{38}
+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+---- } 285
|  3 |  8 |  9 | 16 | 25 |{12}|{21}| 16 | 18 | 10 | 22 | 60 |{13}|{14}|{247}
+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+
|-- 38 ---|              |-- 33 ---|                        |-- {27}--|

Dari susunan ini kita dapatkan jumlah seluruh vektor dengan urutannya di angka 247 dimana via angka satu (1) menjadikan 10 terkoneksi dengan 13 dan 14 ke angka duapuluh tujuh (27).

14=2*7->2147=19*113->192147113=857*224209. Note that each new semiprime begins and ends with the ordered factors of the previous one. Can you find a larger chain? See for 139.

Dari angka 27 ini maka kita dapat mulai lakukan proses dengan mengambil vektor awal yaitu di angka 69 sebagai jumlah objek dari angka duapuluh sembilan (29).

System

dua (2) ke tiga (3)

id: 57

---+-----+-----
 1 | 1   |{15}  Δ14
---+-----+-----
 2 |{16} | 17   Δ1
---+-----+-----     } Δ3
 3 | 18  | 20   Δ2
---+-----+-----          } Δ10
 4 | 21  | 24   Δ3
---+-----+-----     } Δ7
 5 | 25  | 29   Δ4
---+-----+-----
15 |

Filosofi

Analogi

Pattern

tiga (3) ke empat (4)

id: 57

---+-----+-----
 1 | 1   | 15   Δ14
---+-----+-----
 2 | 16  |{17}  Δ1
---+-----+-----     } Δ3
 3 |{18} | 20   Δ2
---+-----+-----          } Δ10
 4 | 21  | 24   Δ3
---+-----+-----     } Δ7
 5 | 25  | 29   Δ4
---+-----+-----
15 |

Outlook

Scheme

Realisasi

empat (4) ke sepuluh (10)

id: 57

---+-----+-----
 1 | 1   | 15   Δ14
---+-----+-----
 2 | 16  | 17   Δ1
---+-----+-----     } Δ3
 3 | 18  | 20   Δ2
---+-----+-----          } {Δ10}
 4 | 21  | 24   Δ3
---+-----+-----     } Δ7
 5 | 25  | 29   Δ4 
---+-----+-----
15 |

Korelasi

empat (4) ke lima (5)

id: 57

---+-----+-----
 1 | 1   | 15   Δ14
---+-----+-----
 2 | 16  | 17   Δ1
---+-----+-----     } Δ3
 3 | 18  |{20} Δ2
---+-----+-----          } Δ 10
 4 |{21} | 24   Δ3
---+-----+-----     } Δ7
 5 | 25  | 29   Δ4
---+-----+-----
15 |

Grounds

lima (5) ke enam (6)

Diagram

enam (6) ke tujuh (7)

Template

enam (6) ke sembilan (9)

id: 57

---+-----+-----
 1 | 1   | 15   Δ14
---+-----+-----
 2 | 16  | 17   Δ1
---+-----+-----     } Δ3
 3 | 18  | 20   Δ2
---+-----+-----          } Δ 10
 4 | 21  |{24}  Δ3
---+-----+-----     } Δ7
 5 |{25} | 29   Δ4
---+-----+-----
15 |

Package

Korelasi angka 109 dengan Skema in-out adalah antara angka 5 dan 15 pada formasi 114 yang pertama dimana selisih ke angka 104 sama dengan 99 ke 109 yaitu tepat sepuluh (10).

15 - 5 = 109 - 99 = 114 - 104

Updating

Delivery

sembilan (9) ke sepuluh (10)

id: 57

---+-----+-----
 1 | 1   | 15   Δ14
---+-----+-----
 2 | 16  | 17   Δ1
---+-----+-----     } Δ3
 3 | 18  | 20   Δ2
---+-----+-----          } {Δ10}
 4 | 21  | 24   Δ3
---+-----+-----     } Δ7
 5 | 25  |{29}  Δ4
---+-----+-----
15 |

Branching

Manuscript

Sebagai contoh, berikut ini akan saya jelaskan bagaimana menerapkan Skema-139 ini kedalam proses yang kita tuju. Disini kita mulai prosesnya dengan Skema True Prime Pairs.

True Prime Pairs:
(5,7), (11,13), (17,19)

layer|  i  |   f
-----+-----+---------
     |  1  | 5
  1  +-----+
     |  2  | 7
-----+-----+---  } 36 » 6®
     |  3  | 11
  2  +-----+
     |  4  | 13
-----+-----+---------
     |  5  | 17
  3  +-----+     } 36 » 6'®
     |  6  | 19
-----+-----+---------

Description
===========
Getting result within a huge package (5 to 19) by spreading (11)
the untouched objects (7) and tunneling (13) them in to a definite scheme (17).

Compositions
============
+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+        ----------
| 102 |   1 |   - |   - |   - |   - |   - | {11}| 114      5¨ » Buka Toko
+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+        -----
|   - |   - | 200 |   - |   - |   - |   - | {47}| 247     7¨ » Stok Barang
+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+        ----- 
|   - |   - |   - | {40}|   1 |   - |   - | {98}| 139     11¨ » Merchant Centre
+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+        -----
|   - |   - |   - |   - |   - | 200 |   - | {86}| 286     13¨ » Peluang Terbaik
+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+        -----------
|   - |   - |   - |   - |   - |   - |  50 | 107 |{157}    17¨ » Portfolio
+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+        ----- 
|  66 |  30 |   8 | {50}|  30 |   8 |   - | 594 |{786}    19¨ » Network
+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+        -----------
  168 |  31   208   {90}|  31   208    50 | 943 |{1729}  
                     Δ
                   77|78

Diagram ini merupakan perangkat yang dapat digunakan untuk menterjemahkan angka² kedalam bentuk dan warna. Pada contoh ini untuk id diagram pertama kita alokasikan id: 43.

Jika konfigurasi Anda tepat dilakukan maka berdasarkan karakter angka tiap proses sebesar atau sekecil apapun mereka akan akan ada di lingkup 29 dimana padanya ada 10 bilangan² prima.

Maka tahap berikutnya kita alokasikan 10 bilangan prima secara urut dari 2 ke 29 ke titik output dengan polarisasi bilateral dari angka sembilan (9) yaitu di angka empatpuluh tiga (43).

Skema-139 berada di titik awal diagram ada dimana titik temu nya dengan 114 repository ada di angka 286 yaitu objek dari angka dua (2) sedangkan outputnya di angka 786 ke 1729.

Dengan tahapan² ini maka Skema-139 akan terkoneksi via 157 dan 247 ke 1729 dari sinilah kita dapat kembangkan kedalam sistem integrasi baik secara internal maupun eksternal.

Pada proses awal kita berlakukan semua angka sebagai dummy dengan cara bypass kemudian satu persatu kita alokasikan sebagai bagian dari 114 repository (lihat Project Map).

Hal ini kita lakukan setahap demi setahap sedemikian sehingga program yang dipilih seluruhnya bersesuaian dengan Skema-139 agar terkoneksi kedalam sistem alamiah dari angka² ini.

20 x 10 = 200 = 16 x 6 + (10² + 14 - 10) = 96 + 114 - 10 = 96 + 104

Sampai disini saya kira secara garis besar Anda sudah dapat gambaran bagimana projek ini bisa dikembangkan sehingga dapat diaplikasikan terhadap tujuan yang kita inginkan.

Tentunya uraian² ini masih berupa pengantar dari sistematik program keseluruhan. Jika Anda berminat masuk ke lebih detil dapat Anda simak uraian di halaman Mapping.

Sekian.
01.05.1442H

SALAM Sukses!
© Chetabahana Project

Referensi

🔼 Intro ◀️ Prev 🔁 Base Next ▶️ Last 🔽
This wiki is courtesy of Chetabahana Project. Find all of them on Project Map.
Clone this wiki locally