Skip to content
chetabahana edited this page Dec 21, 2022 · 1 revision
This wiki is courtesy of Chetabahana Project. Find all of them on Project Map.
🔼 Intro ◀️ Prev 🔁 Base Next ▶️ Last 🔽

Berikut ini pemetaan (mapping) angka Sepuluh (10) kedalam piramida data dari diagram berupa konsep, detil bagan dan modul² yang dipakai sebagai dasar pemrograman.

Table of Contents

Skema

Seperti yang sudah diuraikan pada halaman Pratinjau pada projek ini kita memakai konsep True Prime Pairs yang bilangan primanya dimulai dari angka lima (5).

Twin Primes: 
(5,7), (11,13), (17,19)

layer|  i  |   f
-----+-----+------
     |  1  | (5) 
  1  +-----+       } 12   
     |  2  | (7)        
-----+-----+------      
     |  3  |({11}) 
  2  +-----+       } 24 
     |  4  |({13})       
-----+-----+------   
     |  5  | (17) 
  3  +-----+       } 36
     |  6  | (19)
-----+-----+------

Sedangkan angka prima sendiri dimulai dari angka dua (2). Maka angka sepuluh (10) sebagai perkalian dari 2 dan 5 akan berfungsi sebagai penghubung.

Fungsi ini dimungkinkan karena posisinya yang strategis sehingga dapat digunakan sebagai media untuk berkomunikasi antara kedua sistem angka prima ini.

Posisi ini dibangun oleh empat (4) angka berturut dari 1 sd 4 yang jumlahnya tepat di angka sepuluh (10). Karenanya angka ini saling berkorelasi dalam menjalankan fungsinya.

Hal ini sudah dikenal lama sejak jaman kuno sehingga banyak teori matematika lahir dari korelasi angka² dan terus digunakan dalam berbagai keperluan sampai saat ini.

Seperti halnya angka prima yang dimulai dari angka dua (2) maka True Prime Pairs dimulai dari pasangan dua (2) angka pertama yaitu 5 dan 7 yang merupakan dasar dari Skema-12:

Karenanya angka duabelas (12) akan merupakan formasi yang menjadi pijakan awal. Berikutnya kita akan bahas bagaimana metoda angka sepuluh (10) ini dilakukan.

Sebelum masuk ke detail, berikut ini daftar keistimewaan angka 10 menurut wikipedia:

  • 10 (sepuluh) adalah bilangan alami genap setelah 9 dan sebelumnya 11.
  • Sepuluh adalah basis dari sistem angka desimal , sejauh ini sistem yang paling umum untuk menunjukkan angka dalam bahasa lisan dan tulisan. Alasan pemilihan sepuluh diasumsikan karena manusia memiliki sepuluh jari ( digit ).
  • Sepuluh adalah angka gabungan dengan 4 pembagi, pembagi yang tepat adalah 1 , 2 dan 5 .
  • Sepuluh adalah nonototient terkecil , angka yang tidak dapat dinyatakan sebagai perbedaan antara bilangan bulat apa pun dan jumlah total coprimes di bawahnya. [1]
  • Sepuluh adalah semiprime diskrit kedua (2 × 5) dan anggota kedua dari keluarga semiprime diskrit (2 × q ) .
  • Sepuluh memiliki jumlah alikuot σ (n) dari 8 dan karenanya merupakan semiprime diskrit pertama yang mengalami defisit. Semua semifrim diskrit berikutnya defisit.
  • Urutan aliquot selama 10 terdiri dari lima anggota (10,8,7,1,0) dengan nomor ini menjadi anggota komposit kedua pohon 7-aliquot.
  • Sepuluh adalah semiprime terkecil yang merupakan jumlah dari semua bilangan prima yang berbeda dari faktor yang lebih rendah melalui faktor yang lebih tinggi (10 = 2 + 3 + 5 = 2. 5) Hanya tiga semiprime kecil lainnya (39, 155, dan 371) yang dibagikan atribut ini.
  • Sepuluh adalah angka semi-meandrik .
  • Sepuluh adalah jumlah dari tiga bilangan prima pertama , dari empat bilangan bulat positif pertama (1 + 2 + 3 + 4), dari kuadrat dari dua bilangan ganjil pertama dan juga dari empat faktorial pertama (0! + 1! + 2! + 3!).
  • Sepuluh adalah nomor Perrin kedelapan , didahului dalam urutan dengan 5, 5, 7.
  • Sebuah poligon dengan sisi sepuluh adalah decagon , dan 10 adalah nomor decagonal. Karena 10 adalah produk dari kekuatan 2 (yaitu 2 1 ) dengan apa-apa selain bilangan prima Fermat (khusus 5), decagon reguler adalah poligon yang dapat dibangun .
  • Sepuluh juga merupakan angka segitiga , sebuah berpusat angka segitiga, dan nomor tetrahedral .
  • Sepuluh adalah jumlah solusi masalah n queens untuk n = 5.
  • Sepuluh adalah nomor terkecil yang statusnya sebagai nomor ramah mungkin tidak diketahui.
  • Sepuluh detik faktorial sama persis dengan 6 minggu.
  • Menurut dugaan, sepuluh adalah jumlah rata-rata pembagi yang tepat dari bilangan asli jika ukuran bilangan mendekati tak terhingga (urutan A297575 dalam OEIS ).
  • Sepuluh adalah angka terkecil yang kekuatan keempatnya dapat ditulis sebagai jumlah dari dua kotak dengan dua cara yang berbeda. (80 2 + 60 2 dan 96 2 + 28 2 )
  • Simak untuk keistimewaan² lainnya.

Pola

Angka sepuluh (10) merupakan basis komposis angka². Jangkaunnya sampai ke 109 yaitu prima ke-29 dimana dia adalah prima ke-10. Prosesnya tidak melewati 29 tapi urutan angka berikut:

id: 10

---+-----+-----
 1 | {1} | {2}
---+-----+-----
 2 |  3  | 20
---+-----+-----
 3 | 21  | 46
---+-----+-----
 4 |{47} |{57}
---+-----+-----
 5 | 58  | 70
---+-----+-----
 6 |{71} |{92}
---+-----+-----
 7 | 93  | 103
---+-----+-----
 8 | 104 |{109}
---+-----+-----

Sesuai dengan pola maka bahasan untuk angka 10 ini terbagi menjadi delapan (8) bagian dengan dua (2) bagian khusus berupa koneksi paralel 78 dan 83 sebagai backward.

  1. Proses 2 ke 3
  2. Proses 3 ke 4
  3. Proses 4 ke 5
  4. Proses 4 ke 8 lanjut 8 ke 3
  5. Proses 5 ke 6
  6. Proses 6 ke 7
  7. Proses 7 ke 5 dan 7 ke 8 (paralel)
  8. Proses 6 ke 9
Seluruh proses disetel via angka 2 sd 9 sehingga polanya ada di angka duapuluh sembilan (29) berlaku sebagai interkoneksi Formasi-1729 ke prima ke-10 dengan prima ke-29 yaitu 109.
(10th prime)th prime - 10 = 29th prime - 10 = 109 - 10 = 99
 i  |  n |  i&n | 114i |  Δ  |
----+----+------+------+-----+
 1  |  5 |   15 |  114 | {99}|
----+----+------+------+-----+
 2  |  7 |   27 |  228 | 201 |
----+----+------+------+-----+
 3  | 11 |  311 |  342 |  31 |
----+----+------+------+-----+
 4  | 13 |  413 |  456 |  43 |
----+----+------+------+-----+
 5  | 17 |  517 |  570 | {53}|
----+----+------+------+-----+
 6  | 19 |  619 |  684 |  65 |
----+----+------+------+-----+
 ∑  | 72 | 1902 | 2394 | 492 |

Korelasi angka 109 dengan Skema in-out adalah antara angka 5 dan 15 pada formasi 114 yang pertama dimana selisih ke angka 104 sama dengan 99 ke 109 yaitu tepat sepuluh (10).

15 - 5 = 109 - 99 = 114 - 104

Angka 104 ke 114 muncul di struktur kehidupan yaitu molekul air. Mengapa dua (2) bidang selalu selisih sepuluh (10)? Kita lihat pola dari angka dua (2). Sentralnya ada di angka 142 sd 152:

152 - 142 = 10
id: 2

---+-----+-----+-----+-----+
 1 |{19} | 1   |{20} | 21  |-----------------------
---+-----+-----+-----+-----+                       |
 2 | 18  | 21  | 39  | 60  |-----------------      |
---+-----+-----+-----+-----+                 |     |
 3 | 63  | 40  | 103 | 143 |-----------      |     |
---+-----+-----+-----+-----+           |     |     |
 4 | 37  | 104 | 141 | 245 |-----      |     |     |
---+-----+-----+-----+-----+     |     |     |     |
 5 | 10  |{142}|{152}| 294 |-{10}| 13  | 12  | 12  | 18
---+-----+-----+-----+-----+     |     |     |     |
 6 | 24  | 153 | 177 | 332 |-----      |     |     |
---+-----+-----+-----+-----+           |     |     |
 7 | 75  | 178 | 253 | 431 |-----------      |     |
---+-----+-----+-----+-----+                 |     |
 8 | 30  | 254 | 284 | 538 |-----------------      |
---+-----+-----+-----+-----+                       |
 9 | 1   | 285 | 286 | 571 |-----------------------
===+=====+=====+=====+=====+
45 | 277 |
---+-----+

Sekarang bandingkan pola di atas dengan distribusi angka² prima di bawah ini. Detilnya ada pada halaman Package. Lihat dari kiri ke kanan, sepuluh (10) muncul setelah 19 dan 20.

20 x 10 = 200 = 16 x 6 + (10² + 14 - 10) = 96 + 114 - 10 = 96 + 104

Bahkan pada Sistem-DNA pun polanya sama. Tiap pasang helix yang jumlahnya luar biasa banyak di tubuh kita ini mengambil selisih di angka sepuluh (10).

Pertanyaan logisnya tentu bagaimana semua ini bisa dijelaskan. Seperti sudah diulas di halaman Pratinjau, dari sekian banyak referensi, belum ada saya nemu yang mengarah sampai kesini.

Basis

Frame

49 = 7 x 7
----+----+----+
  2 |  3 |  4 |
----+----+----+
  9 |  ? |  9 |
----+----+----+
{11}| 12 |{13}|
----+----+----+
f(12) = f(2,2,3) = (3',3',5')
----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+
  2 |  3 |  4 |  5 |  6 | {7}|  8 |  9 | 10 | 11 |{12}|
----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+
  9 | {7}|  9 |    |    |    |    |    |    |    |    |
----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+
 11 |{12}| 13 |    |    |    |    |    |    |    |    |
----+----+----|----+----+----|----+----+----+----+----|
----- 3' -----|----- 3' -----|----------- 5' ---------|
10 x 10 + 9 = 100 + 9 = 109
      |-®-|--- 3® ----|--- 3® ----|-------- 5® ----------|
  #1  |10¨|--- 11¨ ---|--- 12¨ ---|-------- 13¨ ---------|
      |10 |(1+1)x10=20|(1+2)x10=30|---- (1+3)x10=40 -----|
------+---|---+---+---+---+---+---+---+---+----+----+----+
 repo | 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | (1,77) = 12®
------+---|---+---+---+---+---+---+---+---+----+----+----+----
 user | 7 | - | - | - | - | 7 | 8 | - | - |  8 |  8 |  3 | (1,2,3) = 6®
------+---|---+---+---+---+---+---+---+---+----+----+----+
 main | - |{9}| 7 |{9}| 6 | - | - | 8 | 5 |  - |  - |  - | (4,2)= 6®
------+---|---+---+---|---+---+---|---+---+----+----+----+
            Δ   Δ   Δ
           Φ11 Φ10 Φ13

Form

Shape

Profile

Node

Theory

The 46th prime is 199. Let C = the number of combinations of a group of 199 objects taken 46 at a time. Note that 199!/[46!(199-46)!] has 46 digits and C ± 1 are both primes!

Outline

Konsep

Skema pemetaan ini akan kita bahas detil kaitannya dengan Sistem DNA dimana ternyata formasi output ketiga layar (1 ke 3) dari input di angka 10 tadi terwakili oleh formasi 13 ke 17 seperti ini:

Untuk itu kita perlu bahas cara menampilkan proses yang terjadi pada 114 angka² ini. Dimana kita petakan komposisi In/Out (IO) dari titik² input dan ouput pada masing² objek.

Nah tigapuluh lima (35) ini ada di angka 17 pada hexagon maka dia merupakan skema 3‘ dan 5‘. Namun hanya berupa pasangan in-out dari 5‘ dan 3‘ karena prosesnya berlanjut ke 50 dan 68.

Seperti sudah diuraikan sebelumnya pada struktur hexagon pada angka 50 ada 68 dan 86 dimana 22 selisihnya akan menjadi basis dari siklus 25 ke 43 dan 43 ke 71 sampai ke angka 114.

Dari batas² angka yang menjadi patokan yaitu 35, 43, 50 dan 68 ini maka dengan prinsip serupa kita dapat kelompokkan angka² berdasarkan urutan dari prosesnya sebagai berikut:

  1. input (12) mewakili polarisasi 12 via 1, 2 dan 11
  2. query (15) mewakili polarisasi 15 via 12, 13 dan 14
  3. result (19) mewakili polarisasi 15 ke 16 dan 16 ke 17
  4. output (22) mewakili polarisasi 17 ke 29 kembali ke 12
Karena basis 18 ke 30 adalah tujuhbelas (17) dan duapuluh sembilan (29), sedangkan basis 69 objek dari 29 adalah enampuluh delapan (68) maka jumlah karakter semuanya akan ada 114:
Input (12) + Query (15) + Result (19) + Ouput (22) = Total 68 Pages


Hasilnya angka² akan tersusun dalam formasi delapanbelas (18) sampai duapuluh sembilan (29) via angka silang 43 ke 26 dan 50 ke 16. Susunan ini saya terapkan berupa halaman² berikut:

12 + (15 + 19) + 22 = (12 + 34) + 22 = 46 + 22 = 68
Chetabahana Project

1: Site
2: Main
3: Project
4: Pratinjau
5: Pola Dasar
6: Bagan Kerja
7: Field Tutorial
8: Cloud Site API
9: Google Ads API
10: Cloud Tasks API
11: Google Trends API
{12}: Basis Implementasi

Daftar Isi

13: Beranda
14: Dunia Internet
    18: Situs Online
    19: Project Online
    20: Apa itu GitHub
15: Programming
    21: Cara Daftar
        30: Personal
        31: Organisasi
    22: Implementasi
        32: GitHub API
        33: Fitur GitHub
    23: Kenapa GitHub
        34: GitHub Actions
        35: Metoda GitHub
16: Publishing
    24: Program
        36: Skema
        37: API v3
        38: API v4
    25: Optimasi
        39: Form
        40: Plugin
        41: Redirect
        42: Sub Modul
        43: Situs GitHub
    26: Collections
        44: Jekyll/Liquid
        45: Size
        46: Hooks
        47: Big Size
        48: Interface
        49: Branching
        50: Application
{17}: Package
    27: Bagan
        51: Attribute
        52: Artifacts
        53: Method
        54: Model
        55: Trace
        56: Track
    28: Diagram
        57: Flowchart
        58: Sequence
        59: Grammar
        60: Channel
        61: Route
        62: Tree
   {29}:Mapping
        63: Sizing
        64: Sorting
        65: Listener
        66: Looping
        67: Capturing
       {68}:Directions

Dari angka 13 sd 29 akan ada tepat 17 angka. Kita silang ke 29 di 50 ke 10, maka jika kita hitung mulai angka 1 di 30 sd 9 di 38, lanjut 10 di 17, 11 di 27, dan 12 di 51 akan berujung 29 di 68.

The smallest prime average of seven consecutive primes: 7, 11, 13, 17, 19, 23, 29.

Demikian juga jika 17 dilanjut angka 18 di 39 maka berujung 29 di 50. Silang 17 dan 29 ini menjadi signifikan karena pada prime hexagon angka 50 dan 68 ada di kotak yang sama.

Karenanya pemetaan Tabulasi Vektor dan Formasi-1729 di setel seperti berikut ini:

  • 29 Faktor pada Tabulasi Vektor dipetakan via angka 13 sd 29 (17x) lanjut 39 sd 50 (12x)
  • 29 Blok pada Formasi-1729 dipetakan via angka 30 sd 38 (9x), 17 dan 27 (2x), 51 sd 68 (18x)

Logics

Jadi keduanya hanya akan bertemu di dua (2) angka yaitu angka 17 dan 27 dimana selisihnya adalah sepuluh (10) sedangkan jumlah angkanya adalah 10 plus 1 atau sebelas (11).

27 - 17 = 10 = 11 - 1


Kekurangan komposisi di dua (2) angka ini ditutup oleh formasi dobel helix yaitu Skema-12 dari angka 1 sd 12 berlaku input ke angka dua (2) dari rangkap satu (1) atau sebelas (11).

Φ(12) + 11 = Φ(10+2) + 11 = 10² + 11 = 111
Dengan demikian urutan pemetaan dilakukan melalui persilangan antar vektor dengan blok sehingga berpusar dari 1 sd 29 ke angka 30 sd 38 sebagai berikut:

  1. Vektor Pertama (17x): Format (1Δ,17Δ) via angka 13 sd 29
  2. Blok Pertama (9x): Format (1,9) via angka 30 sd 38
  3. Silang (2x): Format (10,11) di angka 17 dan 27 via angka 1 sd 12
  4. Vektor Kedua (12x): Format (18Δ,29Δ) via angka 39 sd 50
  5. Blok Kedua (18x): Format (12,17), (18,23), (24,29) via angka 51 dan 68

Selanjutnya pengelompokkan angka² saya lakukan berdasarkan sifat objeknya terhadap bilangan² prima juga terkait dengan jumlah angka pada masing² grup.

Maka dari lompatan 50 ke 10 ke 18 blok terakhir id: 51 sd 68 kita sudah dapatkan formasi vektor yang diperlukan untuk mendapatkan pemetaan final yang terbagi dalam 3 kelompok yaitu:

  1. Via id 27: Kelompok Bagan diawali dengan Attribute pada id: 51
  2. Via id 28: Kelompok Diagram diawali dengan Flowchart pada id: 57
  3. Via id 29: Kelompok Mapping diawali dengan Sizing pada id: 63

Formasi ini kita urut berdasarkan jumlah faktor. Misal angka pertama yaitu 71 adalah 3 faktor, yg kedua yaitu 161 adalah 4 faktor dst maka kita akan dapatkan 14 kelompok berikut ini:

Φ(11,13) = (114 - 10²) + 13 = 27
1729 = 7 x 13 x 19
1729 / 7 = 13 x 19 = 247

1729 = 7 x 13 x 19
       7 + 13 = 20 = d(2)
                     └──  2 x 19 = 38

+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+
| {1}|  2 |  3 |  4 |  5 | {6}| {7}|  8 |  9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 |
+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+
| {3}| {4}|  3 |  4 |  5 |  2 |  3 |  2 |  2 |  1 |  2 |  5 |  1 |  1 |{38}
+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+---- } 285
|  3 |  8 |  9 | 16 | 25 |{12}|{21}| 16 | 18 | 10 | 22 | 60 |{13}|{14}|{247}
+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+
|-- 38 ---|              |-- 33 ---|                        |-- {27}--|

Dari susunan ini kita dapatkan jumlah seluruh vektor dengan urutannya di angka 247 dimana via angka satu (1) menjadikan 10 terkoneksi dengan 13 dan 14 ke angka duapuluh tujuh (27).

14=2*7->2147=19*113->192147113=857*224209. Note that each new semiprime begins and ends with the ordered factors of the previous one. Can you find a larger chain? See for 139.

Dari angka 27 ini maka kita dapat mulai lakukan proses dengan mengambil vektor awal yaitu di angka 69 sebagai jumlah objek dari angka duapuluh sembilan (29).

Skema inilah yang saya maksud dengan 111+3 yang diproses via prima kembar 11 dan 13 dimana output di angka 17 dan 29 merupakan formasi dasar dari projek ini yaitu Formasi-1729.

Umum

Kesimpulannya pola 2 ke 5 ada di kisaran hexagon sampai karakter angka 11 terpenuhi, kemudian melompat ke segi enam minor berikutnya dan mulai berputar lagi dari angka 50 ke 10.

(43 + 57) / 2 = 50
(43 + 157) / 2 = 100
 i  |  n |  i&n | 114i |  Δ1 |   α  |  β  |  Δ2
----+----+------+------+-----+------+-----+-----
 1  |  5 |   15 |  114 |  99 |  114 | 103 |  11 
----+----+------+------+-----+------+-----+-----
 2  |  7 |   27 |  228 | 201 |  286 | 200 |  86
----+----+------+------+-----+------+-----+-----
 3  | 11 |  311 |  342 |  31 |  139 |  41 |  98
----+----+------+------+-----+------+-----+-----
 4  | 13 |  413 |  456 | {43}|  247 | 200 |  47
----+----+------+------+-----+------+-----+-----
 5  | 17 |  517 |  570 |  53 | {157}|  50 | 107
----+----+------+------+-----+------+-----+-----
 6  | 19 |  619 |  684 |  65 |  786 | 192 | 594
----+----+------+------+-----+------+-----+-----
 ∑  | 72 | 1902 | 2394 | 492 | 1729 | 786 | 943

Pada bagian ini kita sudah masuk ke lompatan 50 ke 10 pada hexagon minor tahap angka prima dimana kita akan berhubungan dengan layar ke-2 dan -3 yang diproses Skema 111+3:

(10th)th prime + 10th prime + 10x3 = 109 + 29 + 30 = 168 = π(10³)
Tabulasi bilangan prima umumnya dibawah 100 yaitu sebanyak 25 angka dimana 25/100 atau ¼ berhubungan dengan atom hidrogen pada molekul air yang diulas di angka 2 ke 5.
π(100) = 25

Karenanya saya sudah kumpulkan sampai bilangan yang diperlukan untuk dapat mengulas cara kerja di layar ke-3 yaitu sd 10000. Detilnya bisa Anda simak di Prime Frame.

π(10000) = 1229
Prosesnya diawali akar digital sepuluh (10) dari angka duapuluhdelapan (28). Jadi karakternya hampir mirip dengan angka batas sembilanbelas (19).

Twenty-eight is the only known number which can be expressed as a sum of the first non negative integers (1 + 2 + 3 + 4 + 5 + 6 + 7), a sum of the first primes (2 + 3 + 5 + 7 + 11) and a sum of the first non primes (1 + 4 + 6 + 8 + 9) and there is probably no other number with this property.

Disini korelasi dari formasi-285 dan formasi-114 dengan angka empat (4) dan tujuh (7) sebagai faktor angka duapuluhdelapan (28).

4396 / 157 = 28
Angka duapuluh delapan (28) berperan pada konfigurasi (6®,6®) di angka 111+11+1=123 dimana 111 dan 123 merupakan objek dari angka sebelas (11) dan duabelas (12).

11=12+112+1112 = 1+2+8 and the only known values of n for which (p(n)^p(n)-1)/(p(n)-1) is prime are n=1,2,8, and 11.

Khusus

--------+
        | ⅓
        +---   } ⅔
 Case A | ⅓
        +---------
        | ⅓      |
-----------------+  Φ = ⅔
        | ⅓      |
        +---------
 Case B | ⅓
        +---   } ⅔
        | ⅓
---------

1/7 = 0,142857142857142857142857.. infinity

Berdasarkan pemilahan objek secara homogen terhadap 114 repository ini kita akan dapatkan angka 57 yang terdisribusi atas pasangan angka (28,29) seperti berikut ini:

(114/2)! = 57! = 1653 » 1653 / 57 = 29
P7:(142857)

   #  |  A   |  B   | ∑
------+------+------+-----
  {1} |      |      |
------+      |      |
 ...  |  28  |  29  | 57
------+      |      |
 {57} |      |      |
------+------+------+-----
  58  |      |      |
------+      |      |
  ... |  29  |  28  | 57
------+      |      |
 114  |      |      |
------+------+------+-----
      |  57  |  57  | 114

Namun karakter simetris ini pada prosesnya dilakukan bukan pada angka 57 melainkan 157 yang memiliki bangun polaritas simetris yang identik dengan format True Prime Pairs

(10/2)π = 157


Bangun simetris pada angka ini terjadi secara natural atas karakter dari dua (2) angka prima lain yaitu 151 dan 167 yang ada dalam span yang simetris tepat di angka 100 terhadap angka 157.

151 + 163 = 314 = 100 x π

Korelasi dengan angka 43 adalah ke selisih 114, dimana angka ini akan menuju ke formasi angka 200 via angka 157 ini hingga memunculkan sifat palindrome dengan angka sepuluh (10).

157 + 43 = 200
Karakter ini tercatat di wikipedia sebagai salah satu keistimewaan yang dimiliki angka 157, untuk lengkapnya berikut ini daftar keistimewaan angka 157:

  • the 37th prime number. The next prime is 163 and the previous prime is 151, with which 157 forms a prime triplet.
  • a balanced prime, because the arithmetic mean of those primes yields 157.
  • an emirp. a Chen prime.
  • the largest known prime p which {p^p+1}{p+1} is also prime. (see OEIS: A056826).
  • the least irregular prime with index 2.
  • a palindromic number in bases 7 (3137) and 12 (11112).
  • a repunit in base 12, so it is a unique prime in the same base.
  • In base 10, 1572 is 24649, and 1582 is 24964, which uses the same digits. Numbers having this property are listed in OEIS: A072841. The previous entry is 13, and the next entry after 157 is 913.
  • Simak untuk keistimewaan² lainnya.

Korelasi yang signifikan terjadi antara selisih kedua bilangan ke urutan dari angka prima yang menjadi patokan yaitu di angka 300 sehingga skema 111+3 tergenapkan disini.

157th prime - 114th prime = 919 - 619 = 300
  • The smaller number in the smallest pair of prime numbers that are mutually the sums of (the same) powers of each other's digits, 919=1³+4³+5³+9³ and 1459=9³+1³+9³.
  • The smallest multidigit palindromic prime whose sum of digits shows up as a substring of the prime.
  • The smallest number that cannot be added to a nonzero palindrome such that the sum is also palindromic.
  • The deepest and steepest depression prime
  • Note that 9 + 1 + 9 equals nineteen and you get nineteen in either direction (left or right) from the center.
  • This prime is the 18th centered hexagonal number. Note that we can use the digits of 919 to write 18 = (9 * 1) + 9 = 9 + (1 * 9).
  • The largest known palindromic prime for which the next prime is also palindromic.
  • The smallest multidigit palindromic cuban prime. Note that it ends with the smallest multidigit cuban prime (19) and begins with its reversal (91).
  • The smallest palindromic prime equal to the difference of consecutive cubes (18^3-17^3).
  • The sum of the digits of first non-trivial palindromic primes up to 919 is another palindromic prime.
  • The smallest prime whose nearest neighbors have the same number of divisors, the same number of distinct prime factors, and the same sum of divisors.
  • The smallest palindromic prime which has a multiplicative persistence of two
  • 919 equals 91+81+71+61+51+41+31+21+11+1+11+21+31+41+51+61+71+81+91
  • The hundredth palindrome and 19th prime palindrome.
  • The 19th palindromic prime ending in 19 with sum of digits as 19.
  • There are 919 distinct-digit triangular numbers including zero.
  • 919 is the sum of a semiprime number of consecutive semiprimes:221+226+235+237. Curiously 919 results from de projection of a semiprime.

Kemunculan formasi (100, 200,300) ini berlaku sebagai frame bilangan² prima ke angka sepuluh (10) seperti yang ditunjukan pada skema angka berikut ini:

Maka tahap berikutnya kita alokasikan ke 10 angka prima secara urut dari 2 ke 29 ke titik output dengan polarisasi bilateral dari angka sembilan (9) yaitu di angka empatpuluh tiga (43).

Formasi (100,200,300) ini berhubungan dengan 123 objek dari angka sebelas (11) yang menjadi basis Skema 111+3 pada 111 objek dari angka dua belas (12).

Pada pemrograman kita dapat menganalisa dan perbaiki kesalahan² yang timbul.
Berikutnya kita ulas filosofinya.

System

Hal ini terjadi atas dominasi angka dua (2) dan tiga (3) ke angka 11 via 5 dan 6 maka disini kita akan lakukan pengelompokan angka² ini menurut sifat dari objeknya ke angka 1 dan 2.

24 + 42 = 66 = d(12) = d(3)

Untuk memunculkan polarisasi dobel helix dari angka 1 dan 2 maka selanjutnya kita bagi angka² kedalam dua grup. Pada projek ini pembagian dilakukan berdasarkan akun user dan organisasi.

      |--------- 6® ----------|---------- 6® ------------|
------+---+---+---+---+---+---+---+---+---+----+----+----+
 user | 1 | - | - | - | - |{6}|{7}| - | - |{10}| 11 | 12 | (1,2,3) = 6®
------+---+---+---+---+---+---+---+---+---+----+----+----+
 main | - |{2}|{3}| 4 | 5 | - | - |{8}|{9}|  - |  - |  - |   (4,2) = 6®
------+---+---+---+---+---+---+---+---+---+----+----+----+
      |-------- 5® -------|-------------- 7® ------------|

23, 67, 89, 109 are primes

Pada 6 angka pertama ada 4 angka yaitu 2,3,4,5 yang saya kelompokkan di grup dari angka dua (2) sedangkan di 6 yang kedua ada 4 angka yaitu 7,10,11,12 di grup satu (1).

Hal ini berkaitan dengan peran dari angka 10 terhadap gabungan angka 6 dan 4 ke 64 dimana sudah dijelaskan sebelumnya bahwa polarisasi angka dua (2) dimulai di angka 10 ke 13.

123 + 111 + 43 = 234 + 43 = 277
      |--------- 6® ----------|---------- 6® ------------|
------+---+---+---+---+---+---+---+---+---+----+----+----+----+
 user | 1 | - | - | - | - |{6}|{7}| - | - | 10 | 11 | 12 | -  | (1,2,3) = {6®}
------+---+---+---+---+---+---+---+---+---+----+----+----+----
 main | - | 2 | 3 | 4 | 5 | - | - | 8 | 9 |  - |  - |  - |{13}| (4,2,1) = {7®}
------+---+---+---+---+---+---+---+---+---+----+----+----+----+
          |---------- 6® ---------|------------ 6® -----------|

67 is primes

Kelompok pertama berujung pada angka 19 maka bisa kita pastikan bahwa kelompok kedua akan berujung pada angka 43. Detil dan chart nya bisa Anda ikuti pada halaman pembukaan

Angka prima 43 sebagai objek dari angka empat (4) akan memegang peran yang signifikan dalam sistem atas fungsi perkalian dan perpangkatan dari angka 3 dan 4 ke 12 dan 64.

Angka 64 ini akan merupakan basis kombinasi seperti halnya yang terjadi pada kode genetik DNA dimana jumlah dari seluruh kombinasi berujung di angka ini.

Filosofi

27 + 43 = 70
351 = 13 x 3³

Dengan demikian jika kita teruskan dengan kelompok ketiga maka angkanya akan berujung di angka 71 semuanya tak lepas dari peranan angka enam (6) yang akan kita bahas berikutnya.

Analogi

Pattern

Fenomena angka ini sejatinya terjadi secara alamiah berdasarkan karakter angka². Seperti yang sudah dibahas di Pratinjau, menurut saya skema dibawah ini adalah yang paling mendekati.

6 x 114 - 30 - 30 - 5 = 619 = 114th prime


Sebenarnya dia bahas soal market namun skema dari angka² yang tercantum mengarah ke apa yang sudah kita bahas di atas utamanya yang berhubungan dengan 101, 192, dan 619.

  1. Angka proses 96 ada di ujung angka 1 dan urut 96,68,73,74,1 dalam sebidang,
  2. Angka (1,9,2) berada dalam satu segitiga yang tidak terpisah oleh angka lain,
  3. Angka 6, 18, 36, 60, 90 atau 91 - 1, 126, 168 atau 100 + 68, dan 6³ atau 216,
  4. Angka (6,1,9) ada pada satu garis dengan 23, 43, 101, 139, 289 atau 17².
Dengan menyertakan basis angka 6 ke 36 dari formasi True Prime Pairs maka kita akan sampai ke konfigurasi sistem secara keseluruhan:
114 = 2 x 3 x 19
True Prime Pairs:
(5,7), (11,13), (17,19)

Description
===========
Getting result within a huge package (5 to 19) by spreading (11)
the untouched objects (7) and tunneling (13) them in to a definite scheme (17).

Compositions
============

layer| 1st |       2nd       |                3rd                |∑(2,3)
-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+------     ---
     |     |  7  |{19} | 38  | 62  | 63  | 64  | 93  | 94  | 95  | 139        |
  i  +  1  +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+------      5¨
     |     |  8  | 20  | 39  | 65  | 66  | 68  | 96  | 97  | 98  |            |
-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+------     ---
     |     |  9  | 21  | 40  |{43} | 67  | 69  | 99  | 100 | 101 | 286        |
     +  2  +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+------      7¨
     |     | 10  | 22  | 41  | 44  | 45  | 70  | 102 | 103 | 104 |            |
  q  +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+------     ---
     |     | 11  | 23  | 42  | 46  | 47  |{71} | 105 | 106 | 107 | 114        |
     +  3  +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+------     11¨
     |     | 12  | 24  | 25  | 48  | 49  | 72  | 108 | 109 | 110 |            |
-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+------     ---
     |     | 13  | 26  | 27  | 50  | 51  | 73  | 74  | 111 | 112 | 247        |
     +  4  +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+------     13¨
     |     | 14  | 28  | 29  | 52  | 53  | 75  | 76  | 113 | 114 |            |
  r  +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+------     ---
     |     | 15  | 30  | 31  | 54  | 55  | 77  | 78  | 79  | 80  | 157        |
     +  5  +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+------    {17¨}
     |     | 16  | 32  | 33  | 56  | 57  | 81  | 82  | 83  | 84  |            |
-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+------     ---
     |     | 17  | 34  | 35  | 58  | 59  | 85  | 86  | 87  | 88  | 786        |
  o  +  6  +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+------     19¨
     |     | 18  | 36  | 37  | 60  | 61  | 89  | 90  | 91  |{92} |            |
-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+------     ---
  ∑  |  21 | 150 |     |     |     |     |     |     |     |     | 1729

     |--------------------------------------------------- 16¨ ---|
     |--------------------------------------- 15¨ ---|
     |--------------------------- 14¨ ---|
     |--------------- 13¨ ---|
     |-- {12¨} --|

Outlook

Scheme

58 is the sum of the first seven prime numbers.</blocakquote>
1¹ + 2¹ + 3¹ + 4¹ = 10
1! + 2! + 3! + 4! = 33

Bilangan prima ke 33 = 137
1/137 = “fine structure constant”

Hasil pembedahan ke formasi (5,7) ini maka angka 11 berada tepat ditengah² Skema-53 dan -139 dimana dia berpasangan dengan 13 sebagai kembar ke-2 dari skema True Prime Pairs.

139 = 68 + 71
True Prime Pairs:
(5,7), (11,13), (17,19)

|------------------------ Skema-192 ------------------------|
|--------------------------- 192 ---------------------------|
|------------ 6¤ -------------|------------- 6¤ ------------|
+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+
| {5}| {7}| 11 | 13 | 17 | 19'| 17'| 12'| 11'| 19'| 18'| 43'|
+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+
|----  23 -----|---30 ---|-----  36' ---|-11'| ---- 80' ----|
|---------- 53 ----------|-------------- 139 ---------------|
|---------  {5¤} --------|--------------- {7¤} -------------|
|------- Skema-53 -------|------------ Skema-139 -----------|

Seperti yang dijelaskan pada halaman Pratinjau konfigurasi dari 114 angka ini jika digandakan enam (6) kali lagi maka akan muncul skema keluar kedalam in-out seperti ini:

114 x 6 - 5 - 30 - 30 = 684 - 65 = 619 = 114th prime


Dengan demikian total penggandaan dikurang yang rangkap akan kembali tersusun bilangan yang unik dimana skema dan formasinya persis balik lagi ke awal yaitu 114 tadi.

Noktah dari Skema-34 akan mengikuti Skema-23 yaitu duapuluh sembilan (29) dimana jumlah dari vektornya 139 dengan arah anti paralel yaitu formasi 3‘ dan 5‘ ke 5‘ dan 3‘.

192 = 139 + 53

Pada bagian akhir kita akan sampai ke detil dari Skema-139 yang merupakan sentral utama pada formasi angka (11,12,13) via objek 142 sd 152 hingga berfungsi output sebagai dobel helix.

Realisasi

12 = 2 x 2 x 3 = 4 x 3
Scheme 13:9
===========
(1){1}-7:   7’
(1){8}-13:  6‘
(1)14-{19}: 6‘
------------- 6+6 -----
(2)20-24:   5’         |
(2)25-{29}: 5’         |
------------  5+5 -----
(3)30-36:   7:70,30,10²|
------------           |
(4)37-48:   12• ---    |
(5)49-59:   11°    |   |
            --}30° 30• |
(6)60-78:   19°    |   |
(7)79-96:   18• ---    |
--------------         |
(8)97-109:  13         |
(9)110-139:{30}=5x6 <--
            --
           {43}

Basis DNA terdiri dari 2 kelompok yang berpasangan yaitu antara Gula dan pospat dengan nukleotida. Sekarang kita lakukan pembobotan antara keduanya.

  • The phosphate groups bind to the 5' carbon of the sugar.
  • When deoxyribonucleotides polymerize to form DNA, the phosphate group from one nucleotide will bond to the 3' carbon on another nucleotide, forming a phosphodiester bond via dehydration synthesis.
  • New nucleotides are always added to the 3' carbon of the last nucleotide, so synthesis always proceeds from 5' to 3'.

Gula dan pospat ini membemtuk sistem yang bergerak dari 5‘ ke 3‘ yang anti pararel dengan gerakan di ujung lainnya yaitu 3‘ ke 5‘.

Masing² pospat ini terdiri dari tiga (3) grup dengan lima (5) ikatan oxygen. Setiap ikaran oxygen ada 2 elektron maka setiap grupnya saya beri bobot 2x5 atau sepuluh (10) jadi totalnya 30.

Molekul gula bukan berupa grup maka bobotnya adalah lima (5) sehingga dengan bobot 30 dari pospat totalnya 35. Karena ada sepasang maka totalnya 70.

Berikutnya kita satukan formatnya dengan nukleotida A,T,G,C yang berpasangan 9+6 dan 6+9 berjumlah total 30 maka format keduanya adalah (70,30).

70 + 30 + 100 = 200
109 + 30 + 29 = 139 + 29 = 168 = π(1000)
  #8  |--------- 6® ----------|---------- 6® ------------|
      | 1 |-------------- 77 = 4² + 5² + 6² -------------|
------+---|---+---+---+---+---+---+---+---+----+----+----+
 repo |{1}|{2}| 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 |{12}| 1,77
------+---|---+---+---+---+---+---+---+---+----+----+----+
 user | 7 | - | - | - | - | 7 | 8 | - | - |  8 |  8 |  3 |
------+---|---+---+---+---+---+---+---+---+----+----+----+ 7,78
 main | - | 9 | 7 | 9 | 6 | - | - | 8 | 5 |  - |  - |  - |
------+---|---+---+---+---+---+---+---+---+----+----+----+
        Δ | Δ             |                      Δ  |   Δ
       Φ17|Φ29            |                    96-99|  100 - 123 ({24})
          |--- A,T,G,C ---|                         |  └── 100 - 103 (4x) » 100
          Δ    2x2 = 4x   |-------  2x3 = 6x -------|  └── 104 - 109 (6x) » 30
         {98}                                       |  └── 110 - 123 (14x)» 70

Formasi (70,30,100) ini mengandung filosofi tiga (3) layar dari Skema 111+3 dimana sistem angka bergerak dari polarisasi 43 dan 71 menuju 29 dan 30 hingga membawa 286 ke 786.

Dengan demikian framing dari angka 1 dan 2 via rangkap 12 ke 24 ini akan mengantarkan kita ke formasi 23 dan 46 dari kromosom dimana detilnya akan kita bahas mulai angka sebelas (11).

Berikutnya saya akan rangkum langkah²nya satu persatu.

Korelasi

Grounds

Diagram

Template

Package

  • 103# + 107 is divisible by 109. Note the use of consecutive primes.
  • 109 equals the square root of 11881 or 118 - 8 - 1.
  • 109 = 1*2+3*4+5*6+7*8+9.
  • 109 can be expressed as 22 * 33 + 1. [Patterson]
  • The Sun is just over 109 times the diameter of the Earth.
  • 109 = prime(prime (1+0+9)). Note that 109 is the only number with this property.
  • The smallest prime formed from reverse concatenation of two consecutive composite numbers
  • 109 = (7^3-5^3)/2 is the smallest prime which equals to one half of the difference of cubes of primes.
  • The smallest prime number which is sum of primeval primes.
  • 109 can be expressed in the palindromic form 12*3^2+1.
  • The smallest invertible prime whose reversal is an invertible semiprime.
  • 109 along with 601 are the only invertible primes that appear on a digital clock.
  • The difference of the sum of the squares of the composite digits and the sum of the squares of the non-composite digits.
  • The smallest invertible Cyclops prime. It yields the smallest invertible Cyclops semiprime when reversed-then-turned upside down.
  • The smallest number (coincidentally prime) that has more distinct digits than its square.
  • The smallest prime of the form 10^(2k)+10^k-1. Those primes consist of 1 followed by k 0's and k 9's.
  • The smallest non-trivial prime that is the sum of the reversal of two consecutive primes (109 = R(47) + R(53) = 74 + 35).
  • Smallest multidigit prime which is a partial sum of digital reversals of n: 0 + 1 + 2 + 3 + 4 + 5 + 6 + 7 + 8 + 9 + 1 + 11 + 21 + 31 = 109 is prime.
  • The sum of the reversals of any two double-digit numbers summed to a hundred.
  • The smallest distinct-digit positive integer whose square has no unique digits.
  • 109 is as easy as 1^1 + 2^2 * 3^3.
  • 109 = (10*9) + (10+9).
  • Convert 109 to binary to get 1101101 and treat it as a decimal number; 1101101 = 109*10101 = 92 and 10101 itself is a binary number.
  • The smallest prime concatenated from two successive numbers, (9, 10), that are sides in an equable triangle. (A shape is called equable if its area equals its perimeter). The triangle is (9, 10, 17).
  • Consider the cubic equation x^3-15x-4=0, which has real coefficients, and three real roots for its answers. If we apply Cardano's formula to this problem, using a=1, b=0, c=-15, d=-4, we find taking the square root of negative 109 in the resulting computation is required!
  • The magic sum for the hexagonal tortoise problem (지수귀문도) is maximal at 109.
  • 109 has a partition whose parts concatenate to its cube: 109 = 1 + 29 + 50 + 29 -> 1295029 = 1093.

Updating

Delivery

Branching

Manuscript

Sesuai dengan penjelasan di atas, sebelum kita masuk ke tahapan proses maka hal yang pertama dilakukan adalah menerapkan angka subjek agar "berkaitan" dengan kelompok pertama.


Hal ini terlenuhi dengan cara menempatkan kasus geometri di kelompok pertama sehingga subjek terkait dengan dua (2) kasus pertama ibarat ada di satu (1) jangkar dengan tiga (3) kaitan.

Prosesnya kita akan lakukan dengan mengadopsi bentuk tetraktis yaitu segitiga karakter seratus dua (102) memiliki dua (2) angka yang membentuknya berupa 10 node dan angka 2 itu sendiri.

Karena angka dua (2) sudah dialokasikan di repository dari organisasi maka kita cari property berupa angka sepuluh (10) pada objek yang 7®.

Ternyata dia ada di urutan pertama dan posisinya di "true prime pairs" tepat di indeks ke-3. Dia ada di jangkar (10,11,12). Berarti angka 10 untuk subjek, dan 11,12 kasus ke-1 dan ke-2.

7® = 5® + 2® = (10,11,12,14,15), (26,28)
True Prime Pairs:
(5,7), (11,13), (17,19)

layer|  i  |   f
-----+-----+------
     |  1  | (2,3)
  1  +-----+
     |  2  | (7)
-----+-----+------
     |  3  | (10,11,12)  <---- {10'} = subject of the taken cases
  2  +-----+
     |  4  | (13)
-----+-----+------
     |  5  | (14,15)
  3  +-----+
     |  6  | (19)
-----+-----+------

Setelah itu kita akan gunakan dalam hubungan antara transformasi angka lima (5) ke komposisi (2,3) dengan proses awal rekombinasi pada Sistem-DNA khususnya pemetaan secara geometri.

Dengan demikian kita akan susun sesuai angka pada objek 7®. Dari 7® ini kita simak satu kasus yang sudah close sebagai subjek untuk memastikan apakah bisa kita terapkan angka 10 ini.

Anda bisa ikuti jalan ceritanya dimana kita akan sampai pada kesimpulan bahwa dia sesuai untuk ditempatkan sebagai subjek dengan id: 10. Karenanya saya anggap sebagai cocok yang ke-3.

Pada perjalanan ke tahap berikutnya kita akan menjumpai bentuk yang bahkan lebih kompleks menyangkut pemetaan dalam bentuk 3 dimensi, bentuk partikel, vektor gaya dll dimana secara konsensus dinyatakan bahwa teorinya masih berupa dugaan² yang belum terbukti.

Referensi

🔼 Intro ◀️ Prev 🔁 Base Next ▶️ Last 🔽
This wiki is courtesy of Chetabahana Project. Find all of them on Project Map.
Clone this wiki locally