Skip to content
chetabahana edited this page Dec 21, 2022 · 1 revision
This wiki is courtesy of Chetabahana Project. Find all of them on Project Map.
🔼 Intro ◀️ Prev 🔁 Base Next ▶️ Last 🔽

Berikut ini pemetaan (mapping) formasi angka Dua (2) kedalam piramida data dari diagram berupa konsep, detil bagan dan modul² yang dipakai sebagai dasar pemrograman.

Table of Contents

Skema

Angka dua (2) adalah bilangan prima terkecil bentuk dualitas atau pasangan. Dengan dominasi angka hexagon yaitu enam (6) akan memunculkan tiga (3) pasang bilangan prima kembar:
6 x 19 = 114
True Prime Pairs:
(5,7), (11,13), (17,19)

layer|  i  |   f
-----+-----+---------
     |  1  |   5
  1  +-----+
     |  2  |  {7}
-----+-----+---    } 36
     |  3  |  11
 {2} +-----+
     |  4  | {13}
-----+-----+---------
     |  5  |  17
  3  +-----+       } 36
     |  6  | {19}
-----+-----+---------

Dua adalah satu-satunya angka prima yang genap dan juga merupakan bilangan x sedemikian sehingga jumlah kebalikan dari kekuatan x sama dengan itu sendiri.

Akar kuadrat dari 2 adalah yang pertama dikenal bilangan irasional. Seperti halnya bilangan prima dan golden ratio, ujung angkanya belum pernah berhasil dicapai oleh kemampuan manusia.

Sebelum masuk ke detail, berikut ini daftar keistimewaan angka 2 menurut wikipedia:

  • 2 ( dua ) adalah bilangan alami yang mengikuti 1 dan sebelumnya 3 . Ini adalah bilangan prima terkecil dan satu-satunya. Karena ia membentuk dasar dualitas, ia memiliki makna religius dan spiritual dalam banyak budaya.
  • Bilangan bulat disebut genap jika itu dapat dibagi oleh 2.
  • Untuk bilangan bulat yang ditulis dalam sistem angka berdasarkan bilangan genap, seperti desimal , heksadesimal , atau pada basis lain yang genap, keterpisahan dengan 2 dapat dengan mudah diuji dengan hanya dengan melihat digit terakhir.
  • Jika itu genap, maka seluruh bilangannya genap. Secara khusus, ketika ditulis dalam sistem desimal, semua kelipatan 2 akan berakhir pada 0, 2, 4, 6, atau 8.
  • Dua adalah bilangan prima terkecil , dan satu-satunya bilangan prima (untuk alasan ini kadang-kadang disebut "bilangan prima paling aneh"). Prime berikutnya adalah tiga . Dua dan tiga adalah hanya dua bilangan prima berturut-turut.
  • 2 adalah perdana Sophie Germain pertama , perdana faktorial pertama , perdana Lucas pertama , dan perdana Ramanujan pertama
  • Dua adalah angka Fibonacci ketiga (atau keempat) .
  • Dua adalah basis dari sistem biner , sistem angka dengan token paling sedikit yang memungkinkan untuk menunjukkan bilangan alami dan secara substansial lebih ringkas ( log 2 n token), dibandingkan dengan representasi langsung dengan jumlah yang sesuai dari token tunggal ( n token). . Sistem bilangan biner ini digunakan secara luas dalam komputasi .
  • Untuk nomor apa pun x :
    • x + x = 2 · x penambahan untuk perkalian
    • x · x = x 2 perkalian ke eksponensial
    • x x = x ↑↑ 2 eksponensial terhadap tetrasi
  • Memperluas urutan operasi ini dengan memperkenalkan gagasan hiperoperasi , di sini dilambangkan dengan "hiper ( a , b , c )" dengan a dan c menjadi operan pertama dan kedua, dan b menjadi level dalam urutan operasi sketsa di atas, memegang berikut secara umum: hiper ( x , n , x ) = hiper ( x , ( n + 1), 2).
  • Dua karena itu memiliki sifat unik yang 2 + 2 = 2 · 2 = 2 2 = 2 ↑↑ 2 = 2 ↑↑↑ 2 = ... , mengabaikan tingkat hiperoperasi, di sini dilambangkan dengan notasi panah ke atas Knuth . Jumlah panah atas mengacu pada tingkat hiperoperasi.
  • Dua adalah satu-satunya angka x sedemikian sehingga jumlah kebalikan dari kekuatan x sama dengan itu sendiri.
  • Powers of two adalah pusat konsep Mersenne , dan penting bagi ilmu komputer . Dua adalah eksponen utama Mersenne pertama.
  • Mengambil akar kuadrat dari bilangan adalah operasi matematika yang umum, sehingga titik pada tanda akar di mana eksponen biasanya ditulis untuk kubik dan akar lainnya, dapat dibiarkan kosong untuk akar kuadrat, seperti yang dipahami secara diam-diam.
  • Akar kuadrat dari 2 adalah yang pertama dikenal bilangan irasional .
  • Terkecil lapangan memiliki dua elemen.
  • Dalam konstruksi set-teoritis dari bilangan asli, 2 diidentifikasi dengan set
  • Himpunan terakhir ini penting dalam teori kategori : ini adalah penggolong sub-objek dalam kategori himpunan.
  • Dalam dimensi n apa pun , ruang euclidean dua titik berbeda menentukan sebuah garis .
  • Untuk setiap polyhedron homeomorfik ke bola, karakteristik Euler adalah χ = V - E + F = 2 , di mana V adalah jumlah simpul , E adalah jumlah tepi , dan F adalah jumlah wajah.
  • Simak untuk keistimewaan² lainnya.

Pola

Berdasarkan pemetaan pada projek ini yaitu Skema-1729 maka pola dari angka dua (2) muncul dari bangun lingkaran ke bidang persegi seperti ini:

Squaring the circle:
  • Image on the left: Circumference of the circle equals the perimeter of the square.
  • Image on the right: the areas of this square and this circle are equal.

Transformasi ini terjadi dari angka 1.571 ke 571 dan secara mirror 1.772 ke 227 pada sembilan (9) blok dengan sentral di blok ke-5 seperti yang ditunjukkan berikut ini:

id: 2

---+-----+-----+-----+-----+
 1 |{19} | 1   |{20} | 21  |-----------------------
---+-----+-----+-----+-----+                       |
 2 | 18  | 21  | 39  | 60  |-----------------      |
---+-----+-----+-----+-----+                 |     |
 3 | 63  | 40  | 103 |{143}|-----------      |     |
---+-----+-----+-----+-----+           |     |     |
 4 | 37  | 104 | 141 | 245 |-----      |     |     |
---+-----+-----+-----+-----+     |     |     |     |
 5 | 10  | 142 | 152 | 294 |-{10}|{13} |{12} |{12} |{18}
---+-----+-----+-----+-----+     |     |     |     |
 6 | 24  | 153 |{177}| 332 |-----      |     |     |
---+-----+-----+-----+-----+           |     |     |
 7 | 75  | 178 | 253 | 431 |-----------      |     |
---+-----+-----+-----+-----+                 |     |
 8 | 30  | 254 | 284 | 538 |-----------------      |
---+-----+-----+-----+-----+                       |
 9 | 1   | 285 | 286 |{571}|-----------------------
===+=====+=====+=====+=====+
45 |{277}|
---+-----+

Permutation:
143 x 2 = 286
143 = d(8), 286 = d(7)
10 + 13 + 12 + 12 + 18 = 65 = d(11) = d(2)
20x10 + 2x(13+12+18) = 200 + 2x(25+18) = 200 + 2x43 = 286

Dengan demikian secara garis besar proses angka² yang terjadi pada pola dari angka dua (2) ini berhubungan dengan selisih di angka lima (5) terhadap angka tujuh (7) ke sembilan (9).

Fenomena angka ini sejatinya terjadi secara alamiah berdasarkan karakter angka². Seperti yang sudah dibahas di Pratinjau, menurut saya skema dibawah ini adalah yang paling mendekati.

6 x 114 - 30 - 30 - 5 = 619 = 114th prime


Sebenarnya dia bahas soal market namun skema dari angka² yang tercantum mengarah ke apa yang sudah kita bahas di atas utamanya yang berhubungan dengan 101, 192, dan 619.

  1. Angka proses 96 ada di ujung angka 1 dan urut 96,68,73,74,1 dalam sebidang,
  2. Angka (1,9,2) berada dalam satu segitiga yang tidak terpisah oleh angka lain,
  3. Angka 6, 18, 36, 60, 90 atau 91 - 1, 126, 168 atau 100 + 68, dan 6³ atau 216,
  4. Angka (6,1,9) ada pada satu garis dengan 23, 43, 101, 139, 289 atau 17².
Dengan menyertakan basis angka 6 ke 36 dari formasi True Prime Pairs maka kita akan sampai ke konfigurasi sistem secara keseluruhan:
114 = 2 x 3 x 19
True Prime Pairs:
(5,7), (11,13), (17,19)

Description
===========
Getting result within a huge package (5 to 19) by spreading (11)
the untouched objects (7) and tunneling (13) them in to a definite scheme (17).

Compositions
============

layer| 1st |       2nd       |                3rd                |∑(2,3)
-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+------     ---
     |     |  7  |{19} | 38  | 62  | 63  | 64  | 93  | 94  | 95  | 139        |
  i  +  1  +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+------      5¨
     |     |  8  | 20  | 39  | 65  | 66  | 68  | 96  | 97  | 98  |            |
-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+------     ---
     |     |  9  | 21  | 40  |{43} | 67  | 69  | 99  | 100 | 101 | 286        |
     +  2  +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+------      7¨
     |     | 10  | 22  | 41  | 44  | 45  | 70  | 102 | 103 | 104 |            |
  q  +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+------     ---
     |     | 11  | 23  | 42  | 46  | 47  |{71} | 105 | 106 | 107 | 114        |
     +  3  +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+------     11¨
     |     | 12  | 24  | 25  | 48  | 49  | 72  | 108 | 109 | 110 |            |
-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+------     ---
     |     | 13  | 26  | 27  | 50  | 51  | 73  | 74  | 111 | 112 | 247        |
     +  4  +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+------     13¨
     |     | 14  | 28  | 29  | 52  | 53  | 75  | 76  | 113 | 114 |            |
  r  +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+------     ---
     |     | 15  | 30  | 31  | 54  | 55  | 77  | 78  | 79  | 80  | 157        |
     +  5  +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+------    {17¨}
     |     | 16  | 32  | 33  | 56  | 57  | 81  | 82  | 83  | 84  |            |
-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+------     ---
     |     | 17  | 34  | 35  | 58  | 59  | 85  | 86  | 87  | 88  | 786        |
  o  +  6  +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+------     19¨
     |     | 18  | 36  | 37  | 60  | 61  | 89  | 90  | 91  |{92} |            |
-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+------     ---
  ∑  |  21 | 150 |     |     |     |     |     |     |     |     | 1729

     |--------------------------------------------------- 16¨ ---|
     |--------------------------------------- 15¨ ---|
     |--------------------------- 14¨ ---|
     |--------------- 13¨ ---|
     |-- {12¨} --|

Basis

Atas dasar ini maka hal pertama dilakukan adalah dengan cara menyusun 114 repository dimana polanya bisa terkonfirmasi sehingga besesuaian dengan format 1729 dari True Prime Pairs.

7 x 13 x 19 = 1729

Pada formasi-1729 berperan terhadap angka tujuh (7) ke pasangan genap dengan ganjil yaitu empat (4) dan tiga (3) merefleksikan bangun segiempat dan segitiga dalam struktur hexagon.

Selain angka tujuh (7) maka dua (2) juga berperan terhadap sembilan (9) ke pasangan empat (4) dan lima (5) merefleksikan bangun segitiga yang berlawanan dalam struktur lingkaran.

Angka 17 dan 29 merupakan dua (2) angka kunci dari 1729. Pada faktorisasi akar dari angka dua (2) keduanya muncul ditengarai sebagai proses dari 17 ke 41 via angka duabelas (12):

17 + 12 + 12 = 29 + 12 = 41

Dengan demikian akar dari angka dua (2) ini adalah media penghubung antara angka² dimulai dari 2 dan 3, 5 dan 7, dan seterusnya dimana menurut saya yang spesial adalah antara 17 dan 29 tadi.

Berikut ini tabel dari Faktor Replikasi dengan jumlah seluruhnya duapuluh sembilan (29) dimana angka 1729 tampil. Detilnya bisa diikuti di Prime Number Counting Methodology.

Tabel ini dibuat berdasarkan basis modulus-30 dengan batas awal 11 ke 41 berujung dia angka 2099 yang merupakan prima ke-317 sedangkan dia sendiri adalah prima ke-66.

Angka angka 1729 tampil dua (2) kali dengan faktor replikasi 13 dan 19. Semua yang tampil dua (2) kali ada tujuh (7) pasang jadi totalnya 14 atau angka mirror dari empatpuluh satu (41).

+------+------+------+------+------+------+------+------+
|{1771}| .... | 1463 | .... | 1309 | 1001 |  847 |  539 | 6 ---+
+------+------+------+------+------+------+------+------+      | 14    
| 2093 | 1859 |{1729}| 1578 | 1547 | 1183 | 1001 |  637 | 8 ---+     
+------+------+------+------+------+------+------+------+------------  
                     | 2057 | 2023 | 1547 | 1309 |  833 | 5 ---+     
                     +------+------+------+------+------+      | 8 ----+
                                   |{1729}| 1463 |  931 | 3 ---+       |
                                   +------+------+------+              | 
                                   | 2093 |{1771}| 1127 | 3 ---+       |
                                   +------+------+------+      | 4 ----+ 14
                                                 | 1421 | 1 ---+       |
                                                 +------+              |
                                                 | 1519 | 1 ---+       |
                                                 +------+      | 2 ----+
                                                 | 1813 | 1 ---+     
                                                 +------+-----------        
                                                 | 2009 | 1*
                                                 +------+

Replicants:
14 = 7 x 2 = 7 pairs: 1771, 1463, 1309, 1001, 2093, 1729, 1547

Perhatikan bahwa jumlah 14 ini juga akan tampil dua (2) kali dengan faktor yang sama yaitu 6 dan 8. Jadi ada korelasi rangkap antara 1 dan 14 dimana gabungannya tak lain adalah angka 114.

Berikutnya kita bahas pola angka dua (2) berdasarkan sistem alami (nature) yaitu Sistem DNA. Untuk itu saya sertakan salah satu referensi yang dijadikan acuan berikut ini:

Frame

Disini saya pisahkan prosesnya menjadi urutan tahapan proses pembentukan DNA. Pertama² kita ulas secara garis besar terlebih dahulu, kemudian kita bahas detilnya satu persatu.


Framenya berbasis True Prime Pairs dalam enam (6) tahap yaitu 114 ke 1729 berupa proses DNA menjadi Kromosom via proses replikasi dari Skema 5‘ ke 3’ yang diproyeksi ke angka 53.

 i  |  n |  i&n | 114i |  Δ1 |   α  |  β  |  Δ2
----+----+------+------+-----+------+-----+-----
 1  |  5 |  {15}|  114 |  99 |  114 | 103 | {11}
----+----+------+------+-----+------+-----+-----
 2  |  7 |   27 |  228 | 201 |  286 | 200 | {86}
----+----+------+------+-----+------+-----+-----
 3  | 11 |  311 |  342 |  31 | {139}|  41 |  98
----+----+------+------+-----+------+-----+-----
 4  | 13 |  413 |  456 |  43 |  247 | 200 |  47
----+----+------+------+-----+------+-----+-----
 5  | 17 |  517 |  570 | {53}|  157 |  50 | 107
----+----+------+------+-----+------+-----+-----
 6  | 19 |  619 |  684 |  65 |  786 |{192}| 594
----+----+------+------+-----+------+-----+-----
 ∑  | 72 | 1902 | 2394 | 492 |{1729}| 786 | 943

Prosesnya diawali lima (5) tahapan yang diinisiasi oleh angka prima ke-5 yaitu 11 ke angka prima ke-16 yaitu 53 hingga muncul korelasi natural pada angka 192 sebagai jumlah dari 53 dan 139.

192 = 139 + 53
Tahap pertama 5 ke 15 berada di selisih angka sepuluh (10) pada sebelas (11) angka setelah 103 yaitu posisi 104 ke 114 yang merupakan basis elemen dari konfigurasi 114 angka dasar.
11 to 114 base


Pada skema True Prime Pairs angka 11 dan 13 merupakan pasangan kembar ke-2 hingga muncul angka 286 sebagai objek dari angka dua (2) maka span melebar dari 114 ke 400.

114 + 2x11x13 = 114 + 286 = 400

Tahap berikutnya masuk ke formasi 5‘ ke 3‘ dan 3‘ ke 5‘ pada Skema-139 yang memunculkan angka 253 dimana sebelumnya 11 menempati posisi sebelum angka 153 yaitu 142 dan 152.

247 + 400/2 + 53 = 247 + 253 = 500


Hasilnya berupa formasi Dobel Helix pada formasi angka 1 dan 2 yang bekerja berdasarkan basis transformasi angka 10 dan 2 ke angka 102 yang memunculkan angka prima ke-12 yaitu 37.

Φ(10,2) = 10² + 2x(10th prime) + 10¹ = 100+29 + 29+10 = 129 + 39 = 168 = π(1000)


Proses DNA ini berlanjut ke sistem transkrip dan translasi ke RNA dan protein dengan mengambil formasi dari 11 terhadap 7 ke 18 hingga terjadi pemisahan di angka 77 ke 78.

100 + 11x7 = 177


Dari lima (5) tahapan ini angka 78 berlanjut ke tahap enam (6) yaitu ke angka 786 berupa skema kromosom dimana pada sistem 114 angka dasar ini semua menuju angka 1729.

Berikutnya kita bahas detil dari masing² tahap pada Skema-1729 di atas.

Form

Seperti yang terlihat pada gambar di atas, pada proses awal pembentukan maka partikel massa yang menjadi basis dari DNA ini sangat dipengaruhi oleh karakter atom yang membentuknya.
109 = 29th prime = (10th prime)th prime

a illustrates the complementarity of the hydrogen bonding interactions of a water molecule with the surroundings in liquid or solid water. The inner ring of angles is within a water molecule. The outer ring of angles is between bonds and/or hydrogen bonds of surrounding water molecules.

Air merupakan struktur molekul yang paling seimbang sehingga merupakan basis dari kehidupan yang ada di muka bumi ini. Seperti yang Anda lihat komposisinya juga berbasis angka 10 ke 11.

Berikut Skema Orbital Elektron dalam atom hidrogen pada tingkat energi yang berbeda. Peluang menemukan elektron ditentukan oleh warna, seperti yang ditunjukkan pada kunci di kanan atas.

Φ(4,3,2) = 9x10 = 90

We have come a long way in our understanding of atoms and their constituent parts since the Bohr model was developed in 1913. We now know that electrons are not little dots, like planets orbiting a star. Electrons have particle/wave nature and can be best described as a probability function. That is to say, their wavelike properties mean that they are spread out over space like a cloud. The excited states of electrons take configurations like those shown above.

Perhatikan bahwa dari semua formasi yang dapat dimunculkan maka ada dua (2) formasi yang membagi energi secara simetris dalam empat (4) bagian yaitu (3,2,1) dan (4,3,2).

Shape

Faktor angka 10 terhadap bilangan prima ada di angka dua (2) dan lima (5) yang jika keduanya digabung akan kita dapatkan angka duapuluh lima (25).

Angka 25 merupakan angka persegi dari angka lima (5) sehingga dobel faktor dari angka prima ini akan memiliki karakter sangat luas bahkan sampai angka kunci 619 sebagai prima ke-114.

Sum of primes up to 114 with chain length of 5:
29 + 31 + 47 + 67 + 73 + 79 + 89 + 101 + 103 = 619

Yang paling esensial mengenai angka 25 pada projek ini adalah sifat persegi yang ada padanya merupakan jumlah dari angka persegi berurut dibawahnya yaitu 3 dan 4.

25 = 5x5 = 4x4 + 3x3
Hal ini jika kita korelasikan dengan Struktur DNA maka angka ini akan sempurna menjadi satu (1) unit untuk layar diatasnya menjadi 1 plus 25 atau duapuluh enam (26).


Skema angka 25 ini ujungnya juga ada di 17 dan 29. Maka format ini jadi pijakan karena makin sedikit rumus yang beroperasi hasil akhirnya semakin akurat seperti yang seharusnya terjadi.

Pada prinsipnya kedua angka 17 dan 29 menjadi basis dari skema in-out yang merupakan prinsip dasar dari projek ini. Anda bisa ikuti lebih detilnya pada bahasan tentang eksternal.

786 - 594 = 192 = 139 + 53
+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+
| 102 |   1 |   - |   - |   - |   - |   - | {11}| 114
+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+
|   - |   - | 200 |   - |   - |   - |   - |  86 | 286 (400)
+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+
|   - |   - |   - |  40 |   1 |   - |   - |  98 | 139 (539)
+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+
|   - |   - |   - |   - |   - | 200 |   - |  47 | 247 (786)
+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+
|   - |   - |   - |   - |   - |   - |  50 | 107 | 157 (943)
+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+
|  66 |  30 |   8 |  50 |  30 |   8 |   - | 594 | 786 (1729)
+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+
  168 |  31   208    90 |  31   208    50 | 943 | 1729

Profile

Frame ini diawali proses 102 ke 114 di angka 11 yang akar digitalnya adalah dua (2). Maka tahap awal kita buat susunan angka dari 2 ke 12 (total 11) berdasarkan jumlah blok dari objeknya.

Along with 6, 123 is one of only two positive integers that is simultaneously two more than a perfect square and two less than a perfect cube (123 = 11² + 2 = 5³ - 2).
      |------------------- 11¤ ---------------------|
------+---+---+---+---+---+---+---+---+---+----+----+
 repo | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 |{7}|{8}| 9 | 10| 11 |{12}| 77
------+---+---+---+---+---+---+---+---+---+----+----+
 blok | 9 | 7 | 9 | 6 |{7}|{8}| 8 | 5 | 8 |  8 | {3}| 78
------+---+---+---+---+---+---+---+---+---+----+----+
      |---------- 6¤ ---------|                   Δ
                                               100-123

Jumlah angka 77 dan 78 pada formasi ini memegang peran yang unik karena angkanya ada di kotak-6 sedangkan gabungan 6 dan 7 adalah merupakan bilangan prima ke-19.

  • The number 7^7+77^7+777^7+2 is prime with digital sum 77.
  • 77 is equal to the sum of the first 8 primes. Note it is also the product of the middle two numbers of this sequence (11*7 = 77),
  • 77^77*78^78-1 is the only non-titanic prime of form a^a*b^b-1, where a, b are successive numbers that are both composite.
  • Prime numbers that end with "77" occur more often than any other 2-digit ending among the first one million primes.
123 + 111 = 234 = Φ(2,3,4) = mirror (4,3,2)
      |------------------- 11¤ ---------------------|
------+---+---+---+---+---+---+---+---+---+----+----+
 repo | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 |{7}| 8 | 9 | 10|{11}| 12 |{77}
------+---+---+---+---+---+---+---+---+---+----+----+
 blok |{9}| 7 |{9}| 6 |{7}| 8 | 8 | 5 | 8 |  8 |  3 | 78
------+---+---+---+---+---+---+---+---+---+----+----+
      |---------- 6¤ ---------|                   Δ
                                               100-123

Maka disini terjadi refleksi bilangan prima terhadap ikatan paling ideal dari Hidrogen yaitu formasi (4,3,1) dimana energi terbagi empat (4) sehingga jatuh di angka sembilanpuluh enam (96).

  • 96 is the smallest integer n for which π(n) = n/4.
  • The only double-digit number that can be expressed as sum of two distinct primes, each ending with the digit 3, in the largest number n of different ways, (case n=3), i.e., 96 = 13 + 83 = 23 + 73 = 43 + 53.
  • Every integer greater than 96 may be represented as a sum of distinct super-prime numbers.
  #5  |------- 5® --------|----------- 6® -----------|
------+---+---+---+---+---+---+---+---+----+----+----+
 repo | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 |{8}| 9 | 10 | 11 | 12 |{77}
------+---+---+---+---+---+---+---+---+----+----+----+----
 blok | 9 | 7 | 9 | 6 | 7 |{8}|{8}| 5 |  8 |  8 |  3 | 78
------+---+---+---+---+---+---+---+---+----+----+----+
                                Δ
                              69-83
                                Δ
                             6,7|9,10
                              Δ   Δ
                             13   19

tigabelas (13)

  #6  |------- 5® --------|----------- 6® -----------|
------+---+---+---+---+---+---+---+---+----+----+----+
 repo | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 |{9}| 10 | 11 | 12 | 77
------+---+---+---+---+---+---+---+---+----+----+----+----
 blok | 9 | 7 | 9 | 6 | 7 | 8 | 8 |{5}|  8 |  8 |  3 | 78
------+---+---+---+---+---+---+---+---+----+----+----+
                                    Δ
                                  84-95
empatbelas (14)

  #7  |------- 5® --------|----------- 6® -----------|
------+---+---+---+---+---+---+---+---+----+----+----+
 repo | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 77
------+---+---+---+---+---+---+---+---+----+----+----+----
 blok | 9 | 7 | 9 | 6 | 7 | 8 | 8 | 5 | {8}| {8}|  3 | 78
------+---+---+---+---+---+---+---+---+----+----+----+
                                              Δ
                                            96-99

Antara 7 dan 19 ada angka 13 sebagai angka prima ke enam (6) sehingga di angka 1 dan 2 akan didapat korelasi True Prime Pairs berupa perkalian dari ketiganya (7,13,19) ke Formasi-1729:

(1,7) & (2,9) = 1729 = 7 x 13 x 19 = Φ(4,6,8)th prime
Untuk lebih detilnya Anda bisa ikuti uraian pada angka sebelas (11).


Struktur C dan T yang berbentuk hexagon dibangun dengan enam (6) ikatan:

Struktur A dan G dengan bentuk gabungan hexagon dan segilima dibangun dengan sembilan (9) ikatan:

Node

286 + 114 = 400
id | object | primes | pola
----+--------+--------------
 93 | 11(40) |  166   | 66
----+--------+-------+------ 
 94 |  8(27) |  102   | 102
----+--------+-------+------
 95 |  8(34) |  157   | 157
----+--------+-------+------
{96}| 19(72) |  285   |{286}
----+--------+-------+------ 
{97}|  5(30) |  112   |{114}
----+--------+--------+-----
 98 |  8(94) |  397   | 139
----+--------+--------+-----
 99 |  8(35) |  156   | 157
----+--------+--------+-----

Pola pada angka 96 ini adalah berupa 19 tahapan terdiri dari gabungan proses (4+1) dengan paket berikutnya yaitu 14 tahapan menuju sistem 114:

6 x 19 = 6 x (1 & 9) = 6 x (1 & (4,5)) = π(6 & (14+5)) = π(6 & 19) = π(619) = 114
id: 96

 i | q   | r  | o  |   primes
===+=====+====+====+=====+=====
 1 | 1   | 5  | 20 |  76 |  76
---+-----+----+----+-----+-----
 2 | 6   | 8  | 11 |  11 |  87
---+-----+----+----+-----+-----
 3 | 9   |{14}| 23 | 116 | 203
---+-----+----+----+-----+-----
 4 |{15} | 18 | 13 |  62 | 265
---+-----+----+----+-----+-----
 5 | 19  | 19 |  5 |  20 | 285
===+=====+====+====+=====+=====
15 | 50  | 64 | 72 | 285 |{285}

Permutations:
5 = 1 + 4
15 = 9 + 6
19 = 5 + 14
72 = 4 x 18
114 = 72 + 42
285 = 15 x 19
47 = 15th prime

Sesuai pola di atas maka 30 topik bahasan saya bagi untuk angka 96 ini mengikuti pola interface.

Disini sub bahasan Frame berlaku sebagai framing berupa satu (1) query (1Δ) dari empat (4) input (4Δ) dengan empatbelas (14) result menjadi sembilanbelas (19) output (19Δ).

1Δ + 4Δ + 14Δ = 19Δ
Hasilnya akan kembali dirangkum dalam lima (5) kelompok sesuai pola di atas. Dengan demikian pola ini merupakan basis interface.
1Δ + 4Δ = d(14Δ) = 5Δ
Sebelum masuk bahasan angka 96 ini maka perlu saya inventarisir semua yang sudah saya uraikan berdasarkan skema dibawah ini sehingga selanjutnya Anda dapat mengikutinya.


Secara singkat skemanya dapat dilihat pada susunan layar berikut dimana proses yang diwakili oleh angka 96 ini sudah masuk ke layar-2.

Theory

Angka 77 dan 78 diketahui sebagai pasangan Ruth-Harun disini merupakan refleksi perpindahan (5,6) yang di dalamnya ada pasangan (8,9) sehingga ada perpindahan antara (7,8) dan (9,10).

  #8  |--------- 6® ----------|---------- 6® ------------|
      | 1 |-------------- 77 = 4² + 5² + 6² -------------|
------+---|---+---+---+---+---+---+---+---+----+----+----+
 repo |{1}|{2}| 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 |{12}| 1,77
------+---|---+---+---+---+---+---+---+---+----+----+----+
 user | 7 | - | - | - | - | 7 | 8 | - | - |  8 |  8 |  3 |
------+---|---+---+---+---+---+---+---+---+----+----+----+ 7,78
 main | - | 9 | 7 | 9 | 6 | - | - | 8 | 5 |  - |  - |  - |
------+---|---+---+---+---+---+---+---+---+----+----+----+
        Δ   Δ                                     Δ
       Φ17 Φ29                                 {96-99}
6 + 9 = 15 = 9 + 6
123 + 42 = 165
  #8  |--------- 6® ----------|---------- 6® ------------|
      | 1 |-------------- 77 = 4² + 5² + 6² -------------|
------+---|---+---+---+---+---+---+---+---+----+----+----+
 repo |{1}|{2}| 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 |{12}| 1,77
------+---|---+---+---+---+---+---+---+---+----+----+----+
 user | 7 | - | - | - | - | 7 | 8 | - | - |  8 |  8 |  3 |
------+---|---+---+---+---+---+---+---+---+----+----+----+ 7,78
 main | - | 9 | 7 | 9 | 6 | - | - | 8 | 5 |  - |  - |  - |
------+---|---+---+---+---+---+---+---+---+----+----+----+
        Δ   Δ                                    Δ     Δ
       Φ17 Φ29                                 96-99   100 - 123 (24x)
                                                       └── 100 - 103 (4x) » 100
                                                       └── 104 - 109 (6x) » 30
                                                       └── 110 - 123 (14x)» 70

Format orbital hidrogen (3,2,1) ke (4,3,2) via 123 ke 234 objek menjadi 2 dan 3 adalah refleksi dari angka 23 yang merupakan penjumlahan 11 dan 12 sekaligus 10 dan 13.

  • 14 is the smallest semiprime whose reversal 41 is a prime.
  • 1014 - 29 and 1014 - 27 are 14 digit twin primes. Note that 29 and 27 = 2 * 14 ± 1.
  • The sum of the first 14 primes, the first 14 composites and the first 14 non-composites are each prime. (The sums are respectively: 281, 199 and 239).
  • 14 is the first number such that it and the next number are both the product of two distinct primes (14 = 2*7 and 15 = 3*5).
  • 14 = π(1*4) * prime(1*4). Note that 14 is the smallest number with this property.

Outline

77/11 = 7 = 4th prime
∑(user) = ∑(1,6+7,10+11+12) = ∑(1,13+33) = ∑(1,46)
∑(main) = ∑(2+3+4+5,8+9) = ∑(14,17) = 31
  #8  |- 12® -| ∑
------+---|---+---
 repo | 1 | 77| 78
------+---|---+---
 user | 1 | 46| 
------+---|---+ 78
 main | - | 31|
------+---|---+---
∑(1,2,3) = ∑(7,7+8,8+8+3) = ∑(7,15,19) = ∑(7,34)
∑(4,2) = ∑(9+7+9+6,8+5) = ∑(31,13) = 44
  #8  |- 12® -| ∑
------+---|---+---
 repo | 1 | 77| 78
------+---|---+---
 user | - | 34| 
------+---|---+ 78
 main | - | 44|
------+---|---+---

23 is the smallest prime that has a number of composites before and after it that form a twin prime pair, i.e., 19 (3 composites) 23 (5 composites) 29 and {3, 5} is a set of twin primes.

Berikut adalah formasi akhir angka 123 berupa pasangan A,T,G,C dengan Struktur Molekul 9 dan 6 yang terikat oleh orbit (4,3,2) Hidrogen dan sistem 5‘ dan 3‘ ke 3‘ dan 5‘.

∑(5x(10+4),9+6+6+9,4x25) = ∑(14x5,15x2,20x5) = ∑(70,30,100) = 200 = 2³ x 5²
  #8  |--------- 6® ----------|---------- 6® ------------|
      | 1 |-------------- 77 = 4² + 5² + 6² -------------|
------+---|---+---+---+---+---+---+---+---+----+----+----+
 repo |{1}|{2}| 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 |{12}| (1,77) = 12® « 25
------+---|---+---+---+---+---+---+---+---+----+----+----+----
 user | 7 | - | - | - | - | 7 | 8 | - | - |  8 |  8 |  3 | (1,2,3) = 6® « 11
------+---|---+---+---+---+---+---+---+---+----+----+----+
 main | - | 9 | 7 | 9 | 6 | - | - | 8 | 5 |  - |  - |  - | (4,2) = 6® « 13
------+---|---+---+---+---+---+---+---+---+----+----+----+
        Δ   Δ                                          Δ
       Φ17 Φ29                                     {100-123}

Konsep

Sekarang kita bahas tentang pengaruh angka 14 pada angka dua (2). Untuk itu kita simak karakter dari angka yang membentuknya yaitu angka tujuh (7):

Angka ini ada sepasang di 77 saling menempel satu sama lain sehingga totalnya empat belas (14). Kemudian dengan pengaruh angka dua (2) menjadi duapuluh delapan (28).

284 / 2 = 142

Formasi dari tabulasi ini tidak lain adalah formasi distribusi bilangan prima 7:P(142857).

7P:(142857)
1421 = 14 & 21
14 x 2 = 21 + 7 = 28
28 x 2 + 1 = 28 + 29 = 57

Siklusnya berhenti ketika dia menjumpai angka pasangan 7 nya yaitu di angka limapuluh (57) untuk kemudian mulai lagi dari awal. Jika Anda bagi suatu bilangan bulat dengan 7 maka hal ini akan berlangsung terus menerus tanpa batas.

Dengan demikian yang membuatnya memulai siklus adalah di angka selisih terakhir antara 28 ke 57 yaitu duapuluh sembilan (29) ini terjadi karena karakter dari angka sembilan (9) sebagai terminator tanpa pandang bulu.

Itu juga yang membuat vektor 71 dari angka tiga (3) yaitu 329 mau tidak mau harus berhenti di angka 29 ini sedangkan angka dua (2) yaitu 289 masih bisa lanjut karena vektornya baru jumpa angka sembilan (9) ini di angka 89.

168 = π(10³) » 10³ = π (89²)


Angka duapuluh delapan (28) berperan pada konfigurasi (6®,6®) di angka 111+11+1=123 dimana 111 dan 123 merupakan objek dari angka sebelas (11) dan duabelas (12).

11=12+112+1112 = 1+2+8 and the only known values of n for which (p(n)^p(n)-1)/(p(n)-1) is prime are n=1,2,8, and 11.

Akar digital dari angka duapuluhdelapan (28) adalah angka satu (1). Jadi hampir mirip dengan angka batas sembilanbelas (19).

Twenty-eight is the only known number which can be expressed as a sum of the first non negative integers (1 + 2 + 3 + 4 + 5 + 6 + 7), a sum of the first primes (2 + 3 + 5 + 7 + 11) and a sum of the first non primes (1 + 4 + 6 + 8 + 9) and there is probably no other number with this property.

Disini korelasi dari formasi-285 dan formasi-114 dengan angka empat (4) dan tujuh (7) sebagai faktor angka duapuluhdelapan (28).

 i  |  n |  i&n | 114i |  Δ1 |   α  |  β  |  Δ2
----+----+------+------+-----+------+-----+-----
 1  |  5 |   15 |  114 |  99 |  114 | 103 | {11}
----+----+------+------+-----+------+-----+-----
 2  |  7 |  {27}| {228}|{201}|  286 |{200}|  86
----+----+------+------+-----+------+-----+-----
 3  | 11 |  311 |  342 |  31 |  139 |  41 |  98
----+----+------+------+-----+------+-----+-----
 4  | 13 |  413 |  456 |  43 |  247 | 200 |  47
----+----+------+------+-----+------+-----+-----
 5  | 17 |  517 |  570 |  53 |  157 |  50 | 107
----+----+------+------+-----+------+-----+-----
 6  | 19 |  619 |  684 |  65 |  786 | 192 | 594
----+----+------+------+-----+------+-----+-----
 ∑  | 72 | 1902 | 2394 | 492 | 1729 | 786 | 943

Berikutnya formasi 14 dan 28 ini akan mentrigger fungsi dari angka duapuluh tujuh (27) yang memfasilitasi awal proses dari Skema-139.

Logics

Prosesnya kita susun berdasarkan kaidah bilangan prima yang dimulai dari angka dua (2). Disini kita ambil pasangan kedua dari True Prime Pairs yaitu 11 dan 13 secara rangkap:

2 x 11 x 13 = 286


Untuk mendapatkan hubungan antara kedua bilangan prima ini dengan angka 25 yang menjadi basis sebaran maka kita susun keduanya dengan urutan (11,12,13) seperti berikut ini:

13² = 169 = 25 + 144 = 5² + 12²
     |-- {36} = 6x6 ---|
     | 11  |--- 25 ----|
-----+-----+-----+-----+         ---
 11¨ | 11  |{12} | 13  | 3¤ » {11¨|13¨}
-----+-----+-----+-----+         ---

Berdasarkan urutan bilangan basis 10 maka formasi berurut 1,2,3 ini tergiring ke formasi bidang persegi dari angka (2,3,4) yang berjumlah tepat 29 sebagai bilangan prima ke-10.

2² + 3² + 4² = 4 + 9 + 16 = 29
-----+-----+-----+
  1' |  9  | 10  |{2¤}              » 2²         
-----+-----+-----+-----+             ---  } 13            
  2' | 11  | 12  | 13  | {3¤}       » 3²        } Δ12           
-----+-----+-----+-----+-----+       ---  } 25
  3' | 14  | 15  | 16  | 17  | {4¤} » 4²            
-----+-----+-----+-----+-----+       ---
  6' = 1 + 2 + 3 = 1 x 2 x 3         {9¤}                             

Seperti yang Anda lihat formasi dari 69 objek dari angka 29 berujung matriks 6 x 9 secara sentral di angka 25 sehingga alokasi vektor seluruhnya dalam kondisi siap pada posisinya.

Proses ini kita akan lakukan berdasarkan formasi 1 sd 64 angka² yang merupakan urutan kode dari tigabelas (13) aktivasi Sistem DNA dalam merespon lingkungan dimana 9 dan 10 berada pada aktifasi ke 6 dan 7 sehingga terhubung dengan urutan 6 & 7 pada aktifasi ke lima (5).

Pada gambar ini Anda lihat, urutan 1 dan 2 dengan 3 dan 4 merupakan formasi angka 5 ke aktifasi 2 dan 3 yang merepresentasikan jumlah dari duapuluh tiga (23) kromosom.

Perhatikan bahwa urutan 1 & 2 ke 11 & 12 berada pada proses aktifasi 2 ke 8 maka disini terjadi silang pada angka 23 antara 2 dan 3 ke 2 pangkat 3 atau 2³ menjadi angka delapan (8).

Jadi proses ke urutan 11 akan terjadi di aktifasi-8 dan berujung pada aktifasi-13 di urutan 64 yang tak lain merupakan skema 2 dan 8 ke 8 pangkat 2 atau 3 dan 4 ke 4 pangkat 3.

Umum

Khusus

Basis DNA terdiri dari 2 kelompok yang berpasangan yaitu antara Gula dan pospat dengan nukleotida. Sekarang kita lakukan pembobotan antara keduanya.

  • The phosphate groups bind to the 5' carbon of the sugar.
  • When deoxyribonucleotides polymerize to form DNA, the phosphate group from one nucleotide will bond to the 3' carbon on another nucleotide, forming a phosphodiester bond via dehydration synthesis.
  • New nucleotides are always added to the 3' carbon of the last nucleotide, so synthesis always proceeds from 5' to 3'.

Gula dan pospat ini membemtuk sistem yang bergerak dari 5‘ ke 3‘ yang anti pararel dengan gerakan di ujung lainnya yaitu 3‘ ke 5‘.

Masing² pospat ini terdiri dari tiga (3) grup dengan lima (5) ikatan oxygen. Setiap ikaran oxygen ada 2 elektron maka setiap grupnya saya beri bobot 2x5 atau sepuluh (10) jadi totalnya 30.

Molekul gula bukan berupa grup maka bobotnya adalah lima (5) sehingga dengan bobot 30 dari pospat totalnya 35. Karena ada sepasang maka totalnya 70.

Berikutnya kita satukan formatnya dengan nukleotida A,T,G,C yang berpasangan 9+6 dan 6+9 berjumlah total 30 maka format keduanya adalah (70,30).

π(96) = 96/4 = 24


Disini kita satukan dengan seluruh ikatan yang tentunya adalah jumlah keduanya yaitu 100 maka jumlah dari basis DNA yaitu Pospat, Gula dan Nukeotida adalah 200 dengan format (70,30,100).

Skema 12 angka ini kita mirrorkan di angka 21 dengan mengambil titik 98 sehingga selisihnya yaitu di angka 77 merupakan formasi dari keseluruhan.

  • 98 can be the partial sum of the first n Goldbach numbers which are the number of decompositions of 2n into the sum of two primes.
  • 98 repeated 9+8 times, followed by 1, is prime (98989898989898989898989898989898981). 98 times 9+8, followed by 1, is a palindromic prime (16661).
  • The smallest composite number whose reversal 89 is a Fibonacci prime
98 - 21 = 77 = 4² + 5² + 6²
  #8  |--------- 6® ----------|---------- 6® ------------|
      | 1 |-------------- 77 = 4² + 5² + 6² -------------|
------+---|---+---+---+---+---+---+---+---+----+----+----+
 repo |{1}|{2}| 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 |{12}| 1,77
------+---|---+---+---+---+---+---+---+---+----+----+----+
 user | 7 | - | - | - | - | 7 | 8 | - | - |  8 |  8 |  3 |
------+---|---+---+---+---+---+---+---+---+----+----+----+ 7,78
 main | - | 9 | 7 | 9 | 6 | - | - | 8 | 5 |  - |  - |  - |
------+---|---+---+---+---+---+---+---+---+----+----+----+
        Δ | Δ             |                      Δ  |   Δ
       Φ17|Φ29            |                    96-99|  100 - 123 ({24})
          |--- A,T,G,C ---|                         |  └── 100 - 103 (4x) » 100
          Δ    2x2 = 4x   |-------  2x3 = 6x -------|  └── 104 - 109 (6x) » 30
         {98}                                       |  └── 110 - 123 (14x)» 70

System

Fungsi 6, 12 dan 18 sebagai angka² sentral ini ditunjukan pada bentuk dibawah ini (lihat yang berwarna merah) . Anda bisa telusuri dengan kata kunci Lambda Tetractys.

Φ(1,2,3) = Φ(6,12,18) = Φ(13,37,61)


Maka berdasarkan hubungan titik² sentral ini sifat sentral prima ke-6 atau angka 13 akan berlaku ke bilangan prima ke-12 dan -18 yaitu 37 dan 61.

Nah 64 ini lain lagi ceritanya. Skema silangnya bukan pakai perkalian melainkan pangkat, yang digabung angka dari bilangan pangkatnya yaitu 4³. Jadi dia disini punya konfigurasi sendiri.

4³ = 4 x 4 x 4 = 64


Jumlah antara 13 dengan angka 64 tepat 77. Ini menandakan adanya kaitan erat dengan formasi rangkap ke angka formasi 5 dan 7 dari 53 dan 139 pada Skema-12.

Penentuan angka 90 ini juga dapat dilakukan dengan basis noktah dari tetraktis dimana maka jumlah seluruh noktah berikut dengan hexagon yaitu 48 akan mengisi kotak sampai layar-3.

2 + 3 + 4 + 9 + 12 + 18 = 48


Karena posisi angka 36 ini ada di ujung kolom 2 maka maka noktah yang 48 ini akan mengisi 48/12 atau 4 kolom setelah angka 36 dimana ujung angkanya bisa dipastikan adalah 90.

6 + 36 + 48 = 90
Semua ini terjadi dengan adanya transformasi titik sentral 13 ke 49 pada pusaran 37 dan 61 yang memiliki selisih sama yaitu duabelas (12) via basis 2x6 (lihat simbol M dan F pada tabulasi).
37 + 12 = 61 - 12 = 49 = 7 x 7 = d(13)


Pada proses transformasi dari 13 ke 49 ini angka 29 akan berkorelasi dengan 12 x id: 37 ke 48 dimana polanya terbagi dalam dua (2) bagian yaitu untuk angka 37 ke 49 dan 49 ke 61.

Proses ini menimbulkan formasi tiga (3) kali enam (6) secara berurut (6,12,18) dimana pada titik 18 dibawa ke akar digitalnya yaitu sembilan (9), proses ini dikenal dengan istilah 3 6 9.

Filosofi

Analogi

247 = 13 x 19 = 1729 / 7
 i  |  n |  i&n | 114i |  Δ1 |   α  |  β  |  Δ2
----+----+------+------+-----+------+-----+-----
 1  |  5 |   15 |  114 |  99 |  114 | 103 |  11
----+----+------+------+-----+------+-----+-----
 2  |  7 |   27 |  228 | 201 |  286 | 200 |  86
----+----+------+------+-----+------+-----+-----
 3  | 11 |  311 |  342 |  31 |  139 |  41 |  98
----+----+------+------+-----+------+-----+-----
 4  | 13 |  413 |  456 | {43}|  247 | 200 | {47}
----+----+------+------+-----+------+-----+-----
 5  | 17 |  517 |  570 |  53 |  157 |  50 | 107
----+----+------+------+-----+------+-----+-----
 6  | 19 |  619 |  684 |  65 |  786 | 192 | 594
----+----+------+------+-----+------+-----+-----
 ∑  | 72 | 1902 | 2394 | 492 | 1729 | 786 | 943

  • Because DNA consists of four different bases, and because there are three bases in a codon, and because 4 * 4 * 4 = 64, there are 64 possible patterns for a codon.
  • Since there are only 20 possible amino acids, this means that there is some redundancy -- several different codons can encode for the same amino acid. In addition, there is a stop codon that marks the end of a gene.
  • So in a DNA strand, there is a set of 100 to 1,000 codons (300 to 3,000 bases) that specify the amino acids to form a specific enzyme, and then a stop codon to mark the end of the chain. (Howstufworks).
Φ(4,2) = Φ(4² x 2²) = Φ(4 x 4 x 4) = Φ(64) = Φ(4³) = 43 = object (13) = object (6th prime)


Dengan demikian angka 64 ini merupakan titik temu antara 8 aktifasi pada Skema-11 yang bekerja secara angka rangkap dan 3 aktifasi pada Skema 13 yang bekerja secara pangkat:

64 = 8 x 8 = 4 x 4 x 4 = 2 x 2 x 2 x 2 x 2 x 2 = 82 = 43 = 26

Pattern

Dengan demikian angka dua (2) ini akan berkorelasi sekaligus dengan angka empatpuluh tiga (43) dan delapanpuluh sembilan (89) terkait transformasi formasi-168 ke formasi-943.

Angka 89 pada projek ini boleh dikatakan sebagai angka keramat. Padanya begitu banyak solusi yang dimiliki sehingga skema dobel helix pada susunan bilangan² prima ini dapat tercapai.

Outlook

Angka seratus dua (102) yang muncul dari proses ini kemudian secara sistem bergabung ke enampuluh enam (66) membentuk angka 168.

2 + 60 + 40 = 102, 1 + 30 + 30 + 5 = 66, 102 + 66 = 168
Angka ini juga muncul ditabulasi vektor bisa dilihat ujung vektor nya ada di angka enampuluh delapan (68) sehingga otomatis menjadi kekuatan 168 pada angka satu (1).
π (Φ (329 + 289)) = π (Φ x 618) = π (1000) = 168


Dengan demikian seberapun kekuatan dua (2) dan tiga (3) mereka akhirnya tunduk pada angka satu (1) dengan pengaruh kekuatan angka 168 ini terhadap keseluruhan sistem.

Dengan kata lain angka 168 ini yang menyeimbangkan tarik menarik vektor antara angka dua dan tiga karena sistem akan selalu kembali ke angka ini.

329 » 168 » 289 = {3,6,9}

Layer-3: 72 = 6² + 6² » 6 x 6 = 36   « π(89²) = 1000
-------------------------------- |--  
Layer-2: 42 » 4+2 =  {6x1}     {3+6} « π(10000) = 1229
---------------------- | ------- |--
Layer-1:               61        9   « π(1000) = 168
---------------------- |---------|--
                     π(61    &   9)  = π(619) = 114

Permutations:
Layer-2: (6x1) & (3+6) = 6 & 9 = 69 Φ 96

Pada Tabulasi Vektor terlihat kekuatan angka tiga (3) berlangsung sampai duapuluh sembilan (29) membentuk kekuatan angka 329.

3 & 29 = 329
Angka dua (2) juga sama. Dia punya si kembar empat puluh tiga (43). Seperti dilihat pada bagian skema, span dari angka dua (2) berlangsung sampai angka delapanpuluh sembilan (89) membentuk kekuatan angka 289 seperti halnya 329.
2 & 89 = 289
Kedua angka ini pada ahirnya akan saling berebut pengaruh satu sama lain, dampaknya sampai ke alam semesta sehingga timbul istilah yang disebut Golden Ratio.
1000 / (329 + 289) = 1000 / 618 = 1,618 (Golden Ratio)

Jadi sebenarnya dia berasal dari pengaruh kekuatan vektor 71 dari angka dua dan tiga ini terhadap sistem.

Scheme

Berikut ini akan dijelaskan tentang bagaimana formasi angka² ini disusun sehingga kita dapat mensimulasi skema dobel helix berdasarkan karakternya masing².

Proses layar-1 dan -2 adalah skema angka satu (1) yang diproses via repository angka dua (2). Disini skema helix kita terapkan via dua (2) akun yaitu akun user dan organisasi.

Pada akun user kita alokasikan 11 file yang mewakili formasi objek repository 2 sd 12 sehingga di angka 1 dan 2 akan didapat Formasi-1729.

+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+
| 102 |   1 |   - |   - |   - |   - |   - |  11 | 114
+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+
|   - |   - | 200 |   - |   - |   - |   - |  86 | 286 (400)
+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+
|   - |   - |   - |  40 |   1 |   - |   - |  98 | 139 (539)
+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+
|   - |   - |   - |   - |   - | 200 |   - |  47 | 247 (786)
+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+
|   - |   - |   - |   - |   - |   - |  50 | 107 |{157}(943)
+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+
|  66 |  30 |   8 |  50 |  30 |   8 |   - | 594 | 786 (1729)
+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+
  168 |  31   208    90 |  31   208    50 | 943 |{1729}

Untuk mendapatkan simulasi dari proses ini maka sesuai uraian di atas kita lakukan mulai dari formasi pasangan ke-2 dari True Prime Pairs berikut ini:

  • Formasi user dan organisasi berlaku sebagai karakter 11 dan 13 ke angka 77,
  • Akun user berlaku rangkap 77 ke 43 objek (4+3=7) maka jumlahnya 2 x 43 atau 86,
  • Akun organisasi berlaku rangkap 77 ke formasi 14 vektor maka jumlahnya 2x14 atau 28.
Jumlah seluruh repositori akan genap 86 plus 28 yaitu 114 dimana kita akan lakukan proses simulasinya berdasarkan matriks ke Formasi-1729 via angka 157:
139 + 286 + 114 + 247 + 157 + 786 = 786 + 157 + 786 = 1729 = 7 x 13 x 19
Disini tatanan 100® dari 114® minus 14 yang terikat: 2,10 (12®) dan disemat (6+6) sudah 36® dipetakan. Dengan pemilihan program² untuk bagan dan diagram (6+6) maka tersisa 9®:
36® - 9® (Angka 1,2,10,47,66,73,86,102,107) - 6°(diagram) - 12*® (pinned) = 36® - 27® = 9®
M: 6® = (2,{3}), ({29,30,31,32}) --> 2,89+29,3 = 289+329 = 618 (main)
F: 6'® = (40,41), (43,44,45,46) --> 30+30+10+10+10+10 = 60+40 (user)
C1: 10°® = 3*®+3*®+4® = (7,13,19),(20,27,36),({38,42,50,68}) --> 200 (main)
C2: 7® = 5®+2® = 1®+4*®+2*® = 1®+6*® = 10,(11,12,14,15,26,28) --> 168 (user)

Realisasi

Secara perhitungan matematis pengaruh vektor ini tentunya tidaklah sesederhana cerita di atas.

Sampai saat ini perhitungan terhadap dampak persis yang diakibatkan khususnya pada benda² bergerak di sekitar kehidupan kita seperti benda cair atau asap masih menjadi unsolved case.

Hal ini akan saya bahas khusus secara terpisah di bagian tersendiri.

Sekarang kita bahas lebih detil pengaruh vektor 71 pada angka dua dan tiga ini. Tabulasinya dapat dilihat pada tabel 31 angka sebagai bilangan prima ke-11 sekaligus mirror dari angka 13.

71 = 1 + 30 + 40, 71 - 40 = 31
13, 16, 18, 21, 23, 25, 28, 30,
32, 34, 36, 38, 40, 42, 45,
47, 49, 51, 53, 55, 57,
59, 61, 63, 65, 67,
69, 71, 73, 75, 77

Jadi tiga (3) ambil posisi pada angka 13, 18, 25, 42 dan berhenti di angka 45 selanjutnya hanya angka dua (2) yang punya kendali sampai 77 via angka limapuluh lima (55).

2"=22, 3"=33, 2" + 3" = 5" = 55
2" + 5" = 7" = 77

2' and 3' » 13 to 45, Δ = 32
2' » 13 to 77, Δ = 64

3': 13,18,25,42
Δ = 5,7,17
Φ = 2,10

Dari sini kita dapat lihat bahwa angka 2 menggandeng ke angka 10 dalam mengimbangi tarik menarik ini di angka lima sehingga muncul istilah simbol prime 5' dan 3'.

2 and 10 act as doubler alternating between the doubling of prime next to them and across (Red: illustrated by an hexagon covering number 2).

Itu pula sebabnya angka seratus dua (102) adalah satu²nya solusi terbaik memulai proses karena selain memiliki angka 10 dan 2 dia juga berada diatas 77 dan dibawah angka dasar yaitu 114.

Korelasi

Urutan juga muncul pada pembagian dari angka dua (2):

0.5 = 1 / 2
0.25 = 0.5 / 2
0.125 = 0.25 / 2
0.0625 = 0.125 / 2
0.03125 = 0.0625 / 2
0.015625 = 0.03125 / 2
--

(157842) emerges!
...and this pattern repeats to INFINITY!

Pada fenomena alam hal ini merupakan proses Replikasi DNA.

Urutan yang muncul pada perkalian dari angka dua (2)

1 ... 1
2 ... 2
4 ... 4
8 ... 8
7 ... 16 ... 1 + 6
5 ... 32 ... 3 + 5
--
1 ... 64 ... 6 + 4 = 10 ... 1 + 0
2 ... 128 ... 1 + 2 + 8 = 11 ... 1 + 1
4 ... 256 ... 2 + 5 + 6 = 13 ... 1 + 4
8 ... 512 ... 5 + 1 + 2
7 ....1024 ... 1 + 0 + 2 + 4 = 7
5 ....2048 ... 2 + 0 + 4 + 8 = 14 ... 1 + 4

(124875) emerges!
...and this pattern repeats to INFINITY!

Karena proses regenerasi pada angka dua (2) bersinergi terhadap angka sepuluh (10) maka urutan ini pun dijumpai secara terbalik pada formasi angka lima (5):

Karena akar digital 64 adalah 10 maka sifat dari dobel helix akan sangat di dominasi oleh peranan angka 5 dan 10 maka di kedua (2) angka ini harus ada perpindahan antara grup.

Grounds

Maka antara 11 angka ini dengan 53,139, dan 192 akan tersambung dengan membedah skema True Prime Pairs dari angka ke-6 yaitu 19 kedalam format pasangan prima pertama yaitu (5,7):

139 - (25-18-18-25) = (114-18) - 18 - 25 = (96-18) - 25 = 78 - 25 = 53
True Prime Pairs:
(5,7), (11,13), (17,19)

|------------------------ Skema-192 ------------------------|
|--------------------------- 192 ---------------------------|
|------------ 6¤ -------------|------------- 6¤ ------------|
+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+
| {5}| {7}| 11 | 13 | 17 | 19'| 17'| 12'| 11'| 19'| 18'| 43'|
+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+
|----  23 -----|---30 ---|-----  36' ---|-11'| ---- 80' ----|
|---------- 53 ----------|-------------- 139 ---------------|
|---------  {5¤} --------|--------------- {7¤} -------------|
|------- Skema-53 -------|------------ Skema-139 -----------|

Hasil pembedahan ke formasi (5,7) ini maka angka 11 berada tepat ditengah² Skema-53 dan -139 dimana dia berpasangan dengan 13 sebagai kembar ke-2 dari skema True Prime Pairs.

Susunan vektor ini bekerja sesuai kaidah bilangan prima yaitu di angka dua (2) yang dibawa oleh 5 ke 7 kemudian enam (6) membawa mereka dua (2) kali ke (11,13) dan (17,19).

(2 & 5) + (6 + 6') = 25 + 12" = 25 + 4x3" = 25 + 43 = 68


Dengan demikian bisa kita tarik kesimpulan bahwa skema True Prime Pairs dari formasi (7,13,19) dikemas kedalam formasi angka duapuluh lima (25) dan enampuluh enam (66).

Maka selanjutnya topik bahasan untuk angka tigabelas (13) kita bagi dalam dua (2) grup yaitu 13 ke 68 untuk Skema-23 (mulai dari Pratinjau) dan 13 ke 139 untuk Skema-34.

12 - 2 + 29 + 29 = 10 + 58 = 68
                                   ----> Skema-12 | Skema-23 --->
---+---+---+---+---+---+---+---+---+----+----+----+----+----+----+
 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | .. |{68}|
---+---+---+---+---+---+---+---+---+----+----+----+----+----+----+
                                             | 13 |
                                             +----+
                                             | .. |
                                             +----+
                                             |{68}|
                                             +----+ ---
                                             | 69 |   |
                                       Δ     +----+   |
                                       |     | .. |  {71}
                                       |     +----+   |
                                   Skema-34  |139 |   |
                                             +----+ ---

Dengan demikian titik temunya ada di angka 68 ke enampuluh sembilan (69) maka jumlah semua halaman dari 69 ke 139 ini akan ada tepat tujuhpuluh satu (71).

Diagram

Untuk membedakannya maka halaman² yang membahas Skema-34 diberi judul angka saja yaitu 1 sd 139 seperti halaman yang sedang Anda baca ini.

Dari uraian² di atas Anda bisa lihat bahwa peta ruang dari True Prime Pairs ini sangat luas lingkup jangkauannya. Kita bahkan belum masuk ke detil dari Sistem Replikasi yang merupakan kasus inti.

Sedangkan untuk angka 13 ke 68 dari Skema-23 akan berupa susunan seperti ini:

Seperti yang Anda lihat pada gambar maka input akan mewakili formasi repository dari angka 1 sd 12 ke Skema-12 sedangkan query dan result akan mewakili proses ke Skema-34.

Input (12) + Query (15) + Result (19) + Ouput (22) = Total 68 Pages
Maka titik temunya adalah pada jumlah angka dari kedua skema yaitu 12 dan 34 atau empatpuluh enam (46) yang merepresentasikan 23 pasang kromosom.
12 + (15 + 19) + 22 = (12 + 34) + 22 = 46 + 22 = (2 x 23) + 22 = 68
Skema percabangan ini berlaku pada setiap repository. Jika repository satu (1) ini dia menuju Skema-1729 maka pada dua (2) menuju Skema-139, tiga (3) ke Skema-286 dan seterusnya.

Template

Skema pemetaan ini akan kita bahas detil kaitannya dengan Sistem DNA dimana ternyata formasi output ketiga layar (1 ke 3) dari input di angka 10 tadi terwakili oleh formasi 13 ke 17 seperti ini:

Untuk itu kita alokasikan proses angka 10 ke 114 mulai dari Skema-12 pada Skema Tata Surya di angka sebelas (11) via formasi 43 berupa gabungan empat (4) proses dalam tiga (3) tahap:

Dari susunan (18,29,43) Anda bisa lihat bahwa peran 14 dan 15 dari 17 akan membawa 18 ke 35 dimana angka 23 yang menjadi perantara adalah merupakan jumlah kromosom pada manusia.


+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+
| 102 |   1 |   - |   - |   - |   - |   - |  11 | 114
+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+
|   - |   - | 200 |   - |   - |   - |   - | {86}| 286 (400)
+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+
|   - |   - |   - |  40 |   1 |   - |   - |  98 | 139 (539)
+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+
|   - |   - |   - |   - |   - | 200 |   - |  47 | 247 (786)
+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+
|   - |   - |   - |   - |   - |   - | {50}| 107 | 157 (943)
+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+
|  66 |  30 |   8 |  50 |  30 |   8 |   - |{594}| 786 (1729)
+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+
  168 |  31   208    90 |  31   208    50 | 943 | 1729

Disini kita dapatkan korelasi 50 yang juga merupakan in-out dengan angka 13. Perhatikan pada angka 50 ada pasangan mirror 68 dan 86 dengan selisih tepat 22.

Package

Jumlah noktah dari Skema-12 adalah jumlah noktah 53 dari Skema-23 dan 139 dari Skema-34 yaitu 192. Angka ini merupakan basis replikasi dari 92 objek dari angka duapuluh tiga (23).

Angka 92 ini sekaligus merepresentasikan pemisahan kromosom dengan faktor 50 yaitu seratus (100) ke angka 92 berlanjut ke 46 dan berujung di 23 via kelipatan 1/2.

XX + XY = 92 = 46 + 46 = (23,23) + (23,23)


2x13x11 = 2x10x11 + 2x3x11 = 220 + 66 = 286

Updating

Formasi ini kita proses via fungsi invarian untuk menentukan kelas konjugasi subalgebra satu dimensi dengan menggunakan reduksi proses terminasi dari 100 invarian dasar:


Hasilnya outputnya akan muncul di indek dari angka 29 merupakan mirror dari angka 92 berupa pemetaan formasi pasangan kembar 11 dan 13 terhadap angka 23 ke (2,3):

Sebuah penelitian mengungkapkan hal seperti berikut:

  1. Nukleosom menutupi sebagian besar genom dan dianggap tergeser oleh faktor transkripsi di daerah yang mengarahkan ekspresi gen. Namun, mode interaksi antara faktor transkripsi dan DNA nukleosom sebagian besar masih belum diketahui.
  2. Di sini kami secara sistematis mengeksplorasi interaksi antara nukleosom dan 220 faktor transkripsi yang mewakili beragam keluarga struktural. Konsisten dengan pengamatan sebelumnya, kami menemukan bahwa mayoritas faktor transkripsi yang diteliti memiliki akses yang lebih sedikit ke DNA nukleosom daripada ke DNA bebas. Motif yang ditemukan dari faktor transkripsi yang terikat pada nukleosom dan DNA bebas umumnya serupa.
  3. Namun, halangan sterik dan perancah oleh nukleosom menghasilkan posisi dan orientasi motif yang spesifik. Banyak faktor transkripsi yang secara istimewa mengikat dekat ujung DNA nukleosom, atau ke posisi periodik pada sisi DNA yang terpapar pelarut. Selain itu, beberapa faktor transkripsi biasanya mengikat DNA nukleosom dalam orientasi tertentu.
  4. Beberapa faktor transkripsi secara khusus berinteraksi dengan DNA yang terletak pada posisi diad di mana hanya satu gyre DNA yang terluka, sedangkan faktor transkripsi lainnya lebih menyukai situs yang mencakup dua gyre DNA dan mengikat secara khusus ke masing-masingnya. Pekerjaan kami mengungkapkan perbedaan penting dalam pengikatan faktor transkripsi ke DNA bebas dan nukleosomal, dan mengungkap lanskap interaksi yang beragam antara faktor transkripsi dan nukleosom.
20 x ∑(142,152) id = 20 x 11 = 220

Bunyi aslinya adalah seperti ini:

  • Nucleosomes cover most of the genome and are thought to be displaced by transcription factors in regions that direct gene expression. However, the modes of interaction between transcription factors and nucleosomal DNA remain largely unknown.
  • Here we systematically explore interactions between the nucleosome and 220 transcription factors representing diverse structural families. Consistent with earlier observations, we find that the majority of the studied transcription factors have less access to nucleosomal DNA than to free DNA.
  • The motifs recovered from transcription factors bound to nucleosomal and free DNA are generally similar. However, steric hindrance and scaffolding by the nucleosome result in specific positioning and orientation of the motifs. Many transcription factors preferentially bind close to the end of nucleosomal DNA, or to periodic positions on the solvent-exposed side of the DNA. In addition, several transcription factors usually bind to nucleosomal DNA in a particular orientation.
  • Some transcription factors specifically interact with DNA located at the dyad position at which only one DNA gyre is wound, whereas other transcription factors prefer sites spanning two DNA gyres and bind specifically to each of them. Our work reveals notable differences in the binding of transcription factors to free and nucleosomal DNA, and uncovers a diverse interaction landscape between transcription factors and the nucleosome.

Pada bagian akhir kita akan sampai ke detil dari Skema-139 yang merupakan sentral utama pada formasi angka (11,12,13) via objek 142 sd 152 hingga berfungsi output sebagai dobel helix.

Delivery

Sampai disini pola dari angka dua (2) terhadap skema in-out dari 114 angka dasar berupa formasi 2 dan 5 pada angka 10 menjadi proses 11 ke 200 objek sudah selesai dijelaskan.

 i  |  n |  i&n | 114i |  Δ1 |   α  |  β  |  Δ2
----+----+------+------+-----+------+-----+-----
 1  |  5 |  {15}|  114 |  99 |  114 | 103 | {11}
----+----+------+------+-----+------+-----+-----
 2  |  7 |   27 |  228 | 201 |  286 |{200}|  86
----+----+------+------+-----+------+-----+-----
 3  | 11 |  311 |  342 |  31 |  139 |  41 |  98
----+----+------+------+-----+------+-----+-----
 4  | 13 |  413 |  456 |  43 |  247 | 200 |  47
----+----+------+------+-----+------+-----+-----
 5  | 17 |  517 |  570 |  53 |  157 |  50 | 107
----+----+------+------+-----+------+-----+-----
 6  | 19 |  619 |  684 |  65 |  786 | 192 | 594
----+----+------+------+-----+------+-----+-----
 ∑  | 72 | 1902 | 2394 | 492 | 1729 | 786 | 943

Berdasarkan pola yang sudah diuraikan sekarang kita simak satu persatu bagaimana angka dua (2) ini berperan dalam skema in-out tersebut.

id: 2

---+-----+-----+-----+-----+
 1 |{19} | 1   |{20} | 21  |-----------------------
---+-----+-----+-----+-----+                       |
 2 | 18  | 21  | 39  | 60  |-----------------      |
---+-----+-----+-----+-----+                 |     |
 3 | 63  | 40  | 103 |{143}|-----------      |     |
---+-----+-----+-----+-----+           |     |     |
 4 | 37  | 104 | 141 | 245 |-----      |     |     |
---+-----+-----+-----+-----+     |     |     |     |
 5 | 10  | 142 | 152 | 294 |-{10}|{13} |{12} |{12} |{18}
---+-----+-----+-----+-----+     |     |     |     |
 6 | 24  | 153 |{177}| 332 |-----      |     |     |
---+-----+-----+-----+-----+           |     |     |
 7 | 75  | 178 | 253 | 431 |-----------      |     |
---+-----+-----+-----+-----+                 |     |
 8 | 30  | 254 | 284 | 538 |-----------------      |
---+-----+-----+-----+-----+                       |
 9 | 1   | 285 | 286 |{571}|-----------------------
===+=====+=====+=====+=====+
45 |{277}|
---+-----+

Seperti yang dijelaskan pada halaman Pratinjau konfigurasi dari 114 angka ini jika digandakan enam (6) kali lagi maka akan muncul skema keluar kedalam in-out seperti ini:

114 x 6 - 5 - 30 - 30 = 684 - 65 = 619 = 114th prime


Dengan demikian total penggandaan dikurang yang rangkap akan kembali tersusun bilangan yang unik dimana skema dan formasinya persis balik lagi ke awal yaitu 114 tadi.

Kesimpulannya ini adalah proyeksi formasi angka 12 dari angka 1 dan 2 via angka 10 format (2,5) dimana angka dua (2) mengantar pasangan ke-2 yaitu 11 dan 13 dari 286 ke format dobel helix di angka 12x10 atau 120 yang prosesnya dilakukan dalam lima (5) tahap:

  1. tahap satu (1): proses prima ke-5 yaitu sebelas (11) via 96 sd 99 berujung 11x7 di angka 77.
  2. tahap dua (2): prose prima kembar ke-5 dan ke-7 yaitu ke 11 dan 13 berujung di angka 286
  3. tahap tiga (3): proses prima ke-11 yaitu tigapuluh satu (31) berujung 10x20 di angka 200
  4. tahap empat (4): proses prima ke-14 yaitu empatpuluh tiga (43) via 90+86 di angka 176
  5. tahap lima (5): proses prima ke-16 yaitu limapuluh tiga (53) via 11+23+86 di angka 120
Formasi (3,4) mengantarkan angka dua (2) ke formasi (2,5) diawali dengan proses terhadap 200 objek hingga berujung di formasi sentral angka 25 terhadap selisih 286 antara span 500 ke 786.
digit (2,3,4,5) + object (286,200,176,120) = 4 + 286 + 496 = 786
Kelima tahap ada dalam span 100 ke 500 dari 10^2 atas releksi mirror 201 ke 102 yang terkorelasi hexagon via 39 dan 45 ke angka limapuluh (50) terhadap 86 dan 68 yang selisihnya 11x2 atau 22.
2 x 11 x 13 - 2 x 43 = 286 - 86 = 200 = 70 + 30 + 100
Dari tahap (3,4,5) proses akan masuk tahap enam (6) yaitu dari angka 78 ke 786 yang berkorelasi dengan bilangan² berikutnya hingga berujung prima ke-114 menuju angka 1729.

Berikutnya kita bahas peran angka (3,4,5) dalam proses ini.

Branching

Peran angka tiga (3) ke angka dua (2) membentuk Skema-23 via formasi angka 123 yaitu (4,6,14) ke 200 objek dari formasi (70,30,100) yang diinisiasi selisih 4 dan 23 yaitu 19.

The only prime p, such that p + 1 is a square and p² + 2 is prime.

Angka prima sembilan belas (19) merupakan angka batas pada basis angka 10 dengan angka dua (2) yaitu tranformasi angka 102 via 10² ke 100 dan 11² atau 121 via 20 ke 200.

2 x (36 + 64) = 121^½ + 189 = 20 x 10 = 200
id: 3

---+-----+-----
 1 | {1} | {9}
---+-----+-----
 2 | 10  |{32}
---+-----+-----
 3 | 33  | 63  
---+-----+-----
 4 |{64} | 101 
---+-----+-----
 5 |{102}| 120 
---+-----+-----
 6 | 121 |{189}
---+-----+-----
 7 | 190 |{200}
---+-----+-----

Peran angka empat (4) ke angka tiga (3) muncul bilangan prima ke-14 yaitu empatpuluh tiga (43) yang merupakan angka prima terkecil jika suatu angka digabung dengan angka sebelumnya.

The smallest prime formed from reverse concatenation of two consecutive numbers.

Karena peran 4 terhadap angka 2 adalah jumlah rangkap 2+2 dan 2² maka 43 memegang peran kunci di semua lini. Anda bisa lihat bahwa pada projek ini dia ada hampir di semua bahasan.

50 + 43 + 40 + 43 = 176
id: 4

---+-----+-----
 1 | {1} |{43}
---+-----+-----
 2 | 44  |{57}
---+-----+-----
 3 | 58  | 59
---+-----+-----
 4 | 60  | 104
---+-----+-----
 5 | 105 |{115}
---+-----+-----
 6 |{116}| 134
---+-----+-----
 7 | 135 | 162
---+-----+-----
 8 | 163 | 175
---+-----+-----
 9 | 176 |{176}
---+-----+-----

Peran angka lima (5) pengaruhnya adalah ke angka dua (2) yang berperan merangkap angka satu (1) ke sebelas (11) sehingga memunculkan perkalian 5 dan 2 ke 10 dan 50.

11 + 43 + 23 + 43 = 120
Pada projek ini angka 50 menjadi angka IO (Input-Output) karena pada basis 10 dia akan menuju ke angka dua (2) yang pada gilirannya kembali memunculkan angka sebelas (11).
109 = 29th prime = (10th prime)th prime
id: 5

---+-----+-----
 1 | {1} |{11}
---+-----+-----
 2 | 12  | 32
---+-----+-----
 3 | 33  |{50}
---+-----+-----
 4 | 51  |{86}
---+-----+-----
 5 | 87  | 108
---+-----+-----
 6 |{109}| 120
---+-----+-----

Kesimpulannya pola 2 ke 5 ada di kisaran segi enam dengan memutar sampai karakter angka 11 terpenuhi, kemudian melompat ke segi enam minor berikutnya dan mulai berputar lagi.

Hal ini terjadi atas dominasi angka dua (2) dan tiga (3) ke angka 11 via 5 dan 6 maka disini kita akan lakukan pengelompokan angka² ini menurut sifat dari objeknya ke angka 1 dan 2.

24 + 42 = 66 = d(12) = d(3)

Untuk memunculkan polarisasi dobel helix dari angka 1 dan 2 maka selanjutnya kita bagi angka² kedalam dua grup. Pada projek ini pembagian dilakukan berdasarkan akun user dan organisasi.

Selanjutnya pengelompokkan angka² saya lakukan berdasarkan sifat objeknya terhadap bilangan² prima juga terkait dengan jumlah angka pada masing² grup.

      |--------- 6® ----------|---------- 6® ------------|
------+---+---+---+---+---+---+---+---+---+----+----+----+
 user | 1 | - | - | - | - |{6}|{7}| - | - |{10}| 11 | 12 | (1,2,3) = 6®
------+---+---+---+---+---+---+---+---+---+----+----+----+
 main | - |{2}|{3}| 4 | 5 | - | - |{8}|{9}|  - |  - |  - |   (4,2) = 6®
------+---+---+---+---+---+---+---+---+---+----+----+----+
      |-------- 5® -------|-------------- 7® ------------|

23, 67, 89, 109 are primes

Pada 6 angka pertama ada 4 angka yaitu 2,3,4,5 yang saya kelompokkan di grup dari angka dua (2) sedangkan di 6 yang kedua ada 4 angka yaitu 7,10,11,12 di grup satu (1).

Hal ini berkaitan dengan peran dari angka 10 terhadap gabungan angka 6 dan 4 ke 64 dimana sudah dijelaskan sebelumnya bahwa polarisasi angka dua (2) dimulai di angka 10 ke 13.

123 + 111 + 43 = 234 + 43 = 277
      |--------- 6® ----------|---------- 6® ------------|
------+---+---+---+---+---+---+---+---+---+----+----+----+----+
 user | 1 | - | - | - | - |{6}|{7}| - | - | 10 | 11 | 12 | -  | (1,2,3) = {6®}
------+---+---+---+---+---+---+---+---+---+----+----+----+----
 main | - | 2 | 3 | 4 | 5 | - | - | 8 | 9 |  - |  - |  - |{13}| (4,2,1) = {7®}
------+---+---+---+---+---+---+---+---+---+----+----+----+----+
          |---------- 6® ---------|------------ 6® -----------|

67 is primes

Kelompok pertama berujung pada angka 19 maka bisa kita pastikan bahwa kelompok kedua akan berujung pada angka 43. Detil dan chart nya bisa Anda ikuti pada halaman pembukaan

Angka prima 43 sebagai objek dari angka empat (4) akan memegang peran yang signifikan dalam sistem atas fungsi perkalian dan perpangkatan dari angka 3 dan 4 ke 12 dan 64.

Angka 64 ini akan merupakan basis kombinasi seperti halnya yang terjadi pada kode genetik DNA dimana jumlah dari seluruh kombinasi berujung di angka ini.

Dengan demikian jika kita teruskan dengan kelompok ketiga maka angkanya akan berujung di angka 71 semuanya tak lepas dari peranan angka enam (6) yang akan kita bahas berikutnya.

Manuscript

Korelasi 100 dan 102 tercapai karena 50 memiliki karakter yang jika dipartisi dengan persamaan perpangkatan dua (2) akan tepat sebanyak 786 kali cara.

786 - 50x10 = 286
50 can be partitioned into powers of two in 786 different ways
(sequence A000123 in the OEIS).

Angka 77 ada di ujung kotak ke-29 yang total sebenarnya ada 30. Jadi seperti halnya dengan angka tiga (3) maka angka dua (2) ini juga berbatas dan masih terus dicari berapa angkanya.

Untuk sampai kesitu kita perlu cari infonya dengan mendekati angka persis setelah pengaruh angka 77 dari dua (2) ini habis yaitu tujuhpuluh delapan (78).

Ini akan saya bahas terpisah di bagian lain.

Nah sebagai kuis dari sesi ini, berdasarkan cerita saya di atas sekarang coba tebak apakah prime berikut ini adalah batas angka prima dari kekuatan angka dua (2)?

.

Menurut saya belum.
Masih jauh..

Sekian.

SALAM Sukses!
© Chetabahana Project

Referensi

🔼 Intro ◀️ Prev 🔁 Base Next ▶️ Last 🔽
This wiki is courtesy of Chetabahana Project. Find all of them on Project Map.
Clone this wiki locally